Pemerintahan
Kendalikan Inflasi, Pemkab Gunungkidul Gagas Sejumlah Program Untuk Masyarakat






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah menggagas sejumlah program untuk pengendalian inflasi. Selain untuk ringankan masyarakat, program ini juga dimaksudkan untuk mengantisipasi sanksi dari pemerintah pusat juga tidak melakukan penanggulangan inflasi.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Setda Gunungkidul, Siti Isnaini Dekoningrum Nur Handayani, mengatakan sesuai dengan instruksi pemerintah pusat yang beberapa waktu lalu turun daerah harus dapat melakukan pengendalian dampak inflasi. Dalam pembahasan APBD Perubahan 2022 ini, sejumlah rencana program pengendalian inflasi telah diusulkan. Nantinya setelah anggaran tersebut diketok program-program ini akan segera direalisasikan.
“Sesuai dengan instruksi pusat untuk melakukan pengendalian inflasi di daerah. Jika berhasil akan mendapat tambahan dana transfer sebesar 10 miliar, namun jika gagal akan ada sanksi yang diberlakukan yaitu penundaan transfer DAU,” kata Siti Isnaini Dekoningrum.
Adapun program yang digagas oleh pemerintah diantaranya adalah Bantuan Sosial untuk tukang ojek, nelayan, dan pelaku UMKM. Kemudian untuk bidang cipta karya tenaga kerja terdapat program JUT 8 di Gunungkidul dan 15 padat karya. Kemudian Sebsidi sektor transportasi untuk angkutan umum dan barang juga akan dilakukan.
“Kompensasi BBM bagi warga terdampak akan diberikan setelah APBD Perubahan 2022 disahkan,” imbuh dia.







Tim pengendali inflasi juga melakukan pasar murah bekerja sama swngan sejumlah pihak memberikan subsidi untuk komoditas beras, minyak, gula pasir, tepung, hingga telur.
“Operasi pasar atau pasar murah oni sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Kedepan tetap akan dilakukan,” imbuhnya.
Kepala Bagian Perekonomian, Setda Gunungkidul, Yuni Hartini mengatakan, selain sejumlah program yang direncanakan ini pemerintah juga rutin melakukan pemantauan stok dan harga kebutuhan pokok di pasaran. Berdasarkan laporan dari Bank Indonesia inflasi DIY sebesar 1,05% (month to month/mtm) atau 5,33% (year to date/ytd).
“Untuk inflasi ini sangat memungkinkan terjadi, terlebih dengan adanya kenaikan harga BBM. Pemerintah daerah sendiri berupaya agar inflasi yang terjadi tidak sampai di angka lebih dari 6 persen,” jelas Yuni.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film3 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Sosial2 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
Peristiwa3 hari yang lalu
Disiram Air oleh DC, Lurah Krambilsawit Bakal Lapor Polisi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu