fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Kerap Terisolir, Asa Warga Kedungwanglu Miliki Jalan yang Layak Akhirnya Terwujud

Diterbitkan

pada

BDG

Playen,(pidjar.com)– Asa warga Padukuhan Kedungwanglu, Kalurahan Banyusoco, Kapanewon Playen untuk memiliki jalan jembatan yang memadai agar tidak terisolasi saat musim penghujan akhirnya terjawab sudah. Mendekati akhir tahun 2024 ini, pemerintah melakukan penanganan di lokasi tersebut dengan dibangunnya jembatan permanen dan pembangunan jalan.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Wadiyana mengatakan sejak beberapa tahun lalu pemerintah kabupaten Gunungkidul mendapatkan laporan mengenai kondisi warga Kedungwanglu yang selalu terisolir saat musim penghujan. Setelah melalui proses pengecekan dan pengusulan yang cukup panjang, akhirnya pemerintah mendapatkan alokasi anggaran dari Pemprov DIY.

Pembangunan jembatan dan jalan di daerah tersebut menggunakan Dana Keistimewaan. Dimana tahun 2024 menjelang akhir tahun ini pekerjaan fisik mulai dilakukan.

Berita Lainnya  Hanya 2 Tenaga Honorer K2 Yang Bisa Ikuti Seleksi CPNS Jalur Khusus Akibat Pembatasan Usia, FHSN Ajukan Protes

“Kalau menggunakan APBD prosesnya lumayan lama lagi. Kemarin kami usulkan penggunaan danais dan Alhamdulillah dsetujui tahun ini,” terang Wadiyana.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk penanganan di kawasan langganan terisolir tersebut dilakukan pembuatan jembatan dan jalann dengan nilai kontrak yang sebesar Rp 6.484.749.000. Direncanakan, pembangunan jembatan ini memiliki panjang efektif 150 meter dengan bentang 50 meter dan jalan panjang 100 meter.

Sesuai dengan kontrak yang berlaku, pekerjaan dimulai 17 September 2024 dan untuk penyelesaian pembangunan ditargerkan sebelum akhir tahun. Hal tersebut untuk mengejar sebelum masuk musim penghujan juga.

“Menjelang akhir Desember ditargetkan selesai,” tandas dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto mengatakan untuk penanganan permasalahan tersebut dengan dibangunnya jembatan memang tidak serta merta peran pemerintah saja. Sebab untuk lahan jalan yang digunakan merupakan kesadaran warga yang menghibahkan 2 bidang tanahnya.

Berita Lainnya  Berinteraksi Dengan Ternak Yang Positif Anthrax, Sejumlah Warga Grogol Discreening Dinas Kesehatan

“Jadi pemerintah tidak ada pengadaan lahan untuk program pembangunan tersebut. Peran masyarakat sendiri luar biasa sekali, 2 bidang lahan dihibahkan sukarela untuk menunjang infrastruktur yang memadai,” ucap Rakhmadian.

Ia menjelaskan konsep pembangunannya jembatan baru dicanangkan akan lebih kuat dan lebih tinggi. Selain itu bisa dilewati kendaraan untuk dua arah. Sedangkan, untuk jembatan lama yang crossway akan tetap dipertahankan,  tetap bisa difungsikan hanya untuk satu arah saja.

Sebagaimana diketahui, padukuhan Kedungwanglu sudah belasan tahun setiap musim penghujan tiba selalu terisolasi. Sebab padukuhan ini berada di sebrang sungai Oya, satu-satunya jalan yang bisa dilalui adalah dengan menyrbrangi sungai tersebut melalui crossway yang ada.

Berita Lainnya  Sempat Mangkrak Terdampak Badai Cempaka, Bribin II Akan Kembali Diaktifkan

Saat intensitas hujan tinggi dan berlangsung lama, warga harus bertaruh nyawa untuk keluar masuk padukuhannya. Yaitu dengan nekat menyebrangi derasnya arus air di sungai Oya.

Salah satunya Abror (30) bersyukur atas pembangunan yang mulai direalisasikan oleh pemerintah. Dengan adanya pembangunan jembatan dan jalan ini, akses mobilitas warga akan lebih mudah dan aman. Terlebih saat musim penghujan tidak perlu menyebrangi dan menerjang derasnya air yang mengalir di sungai.

“Alhamdulillah sudah mulai berjalan pembangunan jembatan, semoga kedepan sudah tidak menyebrang banjir lagi,”kata dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler