fbpx
Connect with us

Sosial

Laka Bus Maut Murni Karena Human Error, Aparat Bakal Tegaskan Larangan Kendaraan Berat Lalui Tanjakan Bundelan

Diterbitkan

pada

BDG

Ngawen,(pidjar.com)–Berselang sehari sejak kejadian kecelakaan tunggal pada Rabu (01/05/2019) siang, bangkai bus pariwisata PO Ary Jaya yang terguling di Tanjakan Bundelan, Desa Jurangjero, Kecamatan Ngawen baru bisa dievakuasi pada Kamis (02/05/2019) siang tadi. Lamanya proses evakuasi bus bernomor polisi AB 7561 AK tersebut lantaran kondisi geografis di sekitar lokasi.

Kanit Laka Lantas Polres Gunungkidul, Iptu Soni Yuniawan mengatakan, proses evakuasi terhadap bangkai bus yang terguling di tanjakan Bundelan sendiri memang cukup berat. Dengan kondisi jalan di mana merupakan tanjakan curam dengan kanan dan kiri sangat curam, tentunya membutuhkan kecermatan sekaligus peralatan yang lengkap dalam proses ini. Ia menceritakan, evakuasi yang dilakukan sempat mengalami penundaan karena kondisi cuaca yang gelap pada Rabu malam.

Berita Lainnya  Melihat Persiapan Nyepi di Pure Bhakti Widhi di Tengah Pandemi

“Baru bisa kita evakuasi hari ini setelah meminjam peralatan dari pihak lain,” ucap Soni, Kamis sore.

Ia menjelaskan, terjadinya kecelakaan tersebut berdasarkan penyelidikan dari aparat adalah murni karena human error. Sebab, sebenarnya kendaraan dengan tonase lebih dari 3 ton dilarang melintasi jalan yang memiliki tanjakan serta tikungan tajam dan curam itu.

“Berat bus dalam keadaan kosong adalah 4.370 kilogram. Sebenarnya sangat dilarang untuk melintasi jalan ini,” kata dia.

Ia menambahkan, banyaknya kecelakaan yang terjadi di jalan Klaten-Ngawen tersebut menjadi evaluasi jajarannya. Untuk ke depan, sejumlah papan rambu-rambu akan dipasang di jalan sebelum memasuki jalur maut itu.

“Kita mengambil langkah bersama dinas terkait untuk menentukan titik rawan mana saja. Kemudian akan kita pasang rambu-rambu,” kata dia.

Disinggung mengenai jumlah korban, Soni mengatakan bahwa sampai dengan saat ini, ada 1 korban meninggal dunia, 17 luka-luka dan beberapa orang mengalami syok. Hal tersebut sekaligus menepis kabar adanya tambahan satu korban meninggal dunia.

Berita Lainnya  Harga 1 Tangki Air di Desa Mertelu Tembus 350 Ribu Rupiah

“Saat ini masih ada 1 korban dirawat di rumah sakit. Sisanya sudah pulang. Total korban keseluruhan 35 orang termasuk kernet dan sopir,” ucap Soni.

Sementara itu, Kasubag Pengujian Kendaraan Bermotor, Agus Supriyono mengatakan, rambu-rambu terkait larangan kendaraan bertonase lebih dari 3 ton melintas di jalur tersebut telah dipasang. Namun begitu, ia mengakui terpasangnya rambu tersebut tepat sebelum tanjakan sehingga tidak begitu efektif. Banyak pengemudi yang terlanjur berada di jalur itu dan tidak mengetahui perihal larangan yang diberikan.

“Kemiringan jalan ini hampir 45 derajat. Ke depan, kita akan pasang jauh di sebelum jalur masuk jalan tersebut,” kata dia.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, kecelakaan bus terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Bus yang membawa rombongan warga Mranggen, Demak, Jawa Tengah ini hendak menuju pantai selatan Gunungkidul usai berwisata ziarah di Makam Sunan Pandanaran III di Bayat, Klaten. Namun dalam perjalanannya, sesampainya di lokasi, bus tersebut tidak kuat melewati tanjakan Bundelan dan akhirnya terguling.

Berita Lainnya  Pelaksana Proyek Pembangunan Jalan Gading-Ngalang Mangkir Bangun Selokan, Warga Protes

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler