Pendidikan
Paguyuban Karya Salemba Empat UGM Giatkan Gebyar Edukasi Daur Ulang Sampah dengan Kreasi Ecobrick
Jogja, (pidjar.com)–Paguyuban Karya Salemba Empat Universitas Gadjah Mada (PKSE UGM) bersama-sama dengan SDN Caturtunggal 7 berpartisipasi dalam Lomba Kreasi Ecobrick tersebut dengan siswa SDN Caturtunggal 7 Kelas 1 sampai 6 sebagai peserta lomba. Kegiatan tersebut dilakukan pada hari Sabtu, 23 November 2024 secara serentak di 35 lokasi yang tersebar di Indonesia. Seluruh titik tersebut akan disatukan melalui siaran Zoom Meeting yang akan dilaksanakan secara bersamaan.
Kepala sekolah SDN Caturtunggal 7,Yatijo Jayeng Sari mengemukakan dalam penciptaan kreasi ini, sebanyak 90 siswa dilibatkan.
“Pihak sekolah sangat mengapresiasi akan hal ini. Terlebih SD negeri memang membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak. Melihat anak-anak sangat bersemangat dalam kegiatan ini. Harapannya sebuah program penggerak dalam pengolahan sampah di sekolah kami. Agar anak-anak lebih mandiri dan bijak dalam hal sampah, “tandasnya (23/11/24).
Ketua PKSE UGM, Ira Dahlia menjelaskan lomba Kreasi Ecobrick menjadi salah satu rangkaian kegiatan dari Gebyar Edukasi Daur Ulang Sampah yang dilaksanakan oleh penerima beasiswa Yayasan Karya Salemba Empat (KSE) di kampus-kampus mitra.
“Selama 3 minggu, siswa-siswa di sejumlah sekolah dasar di Indonesia diajak mengumpulkan sampah plastik untuk kemudian dibuat menjadi kreasi ecobrick, “tutur Ira.
Lebih lanjut Kegiatan Edukasi dan Lomba Kreasi Ecobrick di Yogya bertujuan untuk membantu anak-anak, khususnya siswa SDN Caturtunggal 7, untuk belajar tentang tanggung jawab terhadap lingkungan.
“Kegiatan ini diharapkan dapat membekali anak-anak pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola sampah sehingga dapat menumbuhkan generasi yang lebih peduli lingkungan dan memiliki tanggung jawab sosial yang kuat dalam menjaga kelestarian alam,” tambahnya.
Pengelolaan sampah menjadi edukasi cukup penting bagi anak-anak. Di samping memberi kesempatan belajar, anak-anak dapat memiliki kebiasaan baik dengan hal lebih bijak dalam mengelola sampah.
“Di SD ini sekitar dari tanggal 1 November. Setiap satu Minggu sekali kami itu monitoring. jadi memang anak-anak ngumpulin botol ecobrick dari tanggal 1 November. Lalu setiap hari Jumat, kami monitoring apakah mereka memenuhi target kami. Untuk targetnya sendiri itu per anak 4 botol”katanya.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan4 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga2 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
‘Modal Nekat’ Garapan Imam Darto, Sukses Kocok Perut Penonton Yogya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan1 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Akhirnya! Kopi Tuku Sapa Tetangga di Yogya