Budaya
Prosesi Pembukaan Cupu Panjala, Bupati Sunaryanta Batal Datang





Panggang,(pidjar.com)–Pembukaan Cupu Kyai Panjala di rumah Dwijo Sumarto diselenggarakan pada Senin (25/10/2021) malam ini. Rangkaian prosesi sendiri mulai dilakukan sejak pagi tadi. Pembukaan Cupu Panjala sendiri menarik perhatian dari masyarakat banyak. Sejak petanng, sejumlah warga yang datang dari berbagai daerah sudah mulai berdatangan.
Sebagai informasi, pembukaan Cupu Kyai Panjala merupakan tradisi tahunan yang di gelar di rumah trah Cupu Kyai Panjala, tepatnya di Padukuhan Mendak, Kalurahan Girisekar, Kanapewon Panggang. Biasanya, pengunjung yang datang memang tidak hanya dari warga lokal Gunungkidul saja, melainkan juga dari luar kabupaten hingga luar provinsi.
Kedatangan mereka sendiri ingin mengetahui sejumlah gambar yang ada di puluhan lembar kain penutup pusaka tersebut. Masyarakat banyak yang mempercayai gambar tersebut sebagai gambaran atau ramalan untuk kejadian pada satu tahun ke depan setelah pembukaan. Namun yang cukup berbeda, untuk pelaksanaan tahun ini dilakukan pembatasan karena masih dalam situasi pandemi covid19.
Carik Girisekar, Angga Dwi Cahyana mengatakan, berkaitan dengan pembukaan Cupu Kyai Panjala ini, sekitar pukul 21.00 WIB tadi mulai dilakukan genduri pertama. Ingkung dan sejumlah uborampe yang digunakan untuk genduri mulai dikeluarkan oleh panitia yang menggunakan pakaian adat jawa.
Doa bersama juga dilakukan di dalam rumah Dwijo Sumarto yang merupakan trah Kyai Panjala. Adapun di luar rumah, para tamu undangan mulai hadir begitu pula dengan masyarakat umum.
“Ini baru genduri. Untuk pembukaannya nanti sembari mempersiapkan segala sesuatunya,” kata Angga, Senin malam.
Semula Bupati Gunungkidul dijadwalkan hadir dalam pembukaan Cupu Panjala ini. Namun karena adanya agenda lain yang berbarengan, maka kemudian Bupati Sunaryanta tidak bisa hadir. Pembukaan Cupu Panjala sendiri dihadiri oleh sejumlah pejabat di Kapanewon Panggang.
Adapun untuk pengunjung dilakukan pembatasan hanya 50 persen dari kapasitas lokasi. Pihak panitia sepakat dibagi menjadi beberapa ring untuk menyaksikan pembukaan Cupu Panjala. Diantaranya ring pertama di dalam rumah yang diusahakan hanya 35 orang saja. Kemudian ring kedua di selatan rumah untuk tamu undangan dan di sebelah timur untuk pengunjung yang ingin mendengarkan bukaan cupu tersebut.
“Untuk makan kembul tetap diadakan tapi tidak semua yang ada ikut makan kembul, karena kita terapkan prokes ketat,” ucapnya.
Sementara itu, Bhabinkamtibmas Girisekar, Bripka Yayan mengatakan pihak kepolisian melakukan pemantauan dan pengamanan di lokasi tersebut. Protokol kesehatan terus ditekankan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kita mengingatkan masyarakat yang hadir untuk mematuhi protokol kesehatan,” beber Yayan.


-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Tabrakan di Kepek, 2 Pelajar SMA Tewas
-
Hukum2 minggu yang lalu
Ajak Check In Bocah SD, Remaja 19 Tahun Diamankan Polisi
-
Kriminal2 minggu yang lalu
Klithih Beraksi di Jalan Wonosari-Jogja, Serang Pemotor Wanita
-
Hukum2 minggu yang lalu
Siswi SMP Disetubuhi Kakeknya Hingga Berkali-kali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Dipicu Hamil di Luar Nikah, Ratusan Anak di Gunungkidul Ajukan Dispensasi Nikah
-
Kriminal2 minggu yang lalu
Tertangkap Bobol Home Stay, Dua Pelajar Babak Belur
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Ikuti Google Map, Pengemudi Wanita dan Anaknya Tersesat Hingga ke Tengah Hutan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Mengaku Hendak Diadopsi, Bayi 1 Hari Ternyata Dijual di Media Sosial
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Gedung Pusat Oleh-oleh Produk Gunungkidul Dibangun di Kawasan Krakal
-
Pariwisata3 minggu yang lalu
Jaya Hingga Ambruknya Obyek Wisata Sri Gethuk Yang Sempat Hits
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
JJLS Tersambung 2025 dan Kekhawatiran PHRI Jalur Kota Sepi Wisatawan
-
Info Ringan4 minggu yang lalu
Mencicipi Apem Jawa Sang Raja Yang Digadang Jadi Oleh-oleh Khas Gunungkidul