fbpx
Connect with us

Sosial

Seniman Campursari Edi Laras Tutup Usia

Diterbitkan

pada

BDG

Karangmojo,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dunia seniman Gunungkidul tengah berkabung. Ketua Bidang Sastra Jawa, Dewan Kebudayaan Gunungkidul yang juga seniman campur sari, Herman Yusuf Edy Subroto atau akrab disapa Edy Laras. Edy tutup usia pada usianya yang ke-58 pada Jumat (08/01/2021) di RSUD Wonosari. Edy sendiri telah dirawat secara intensif di RSUD Wonosari sejak 2 Januari 2021 lalu.

Kabar berpulangnya Edy Laras dibenarkan oleh salah seorang rekan sejawatnya, Joni Gunawan. Dikatakan Joni, Edy sendiri memiliki riwayat gagal ginjal dan sudah lama melakukan cuci darah.

“Saya tadi dapat kabar dari putranya, jenazah langsung dikebumikan di TPU Gedangrejo, Karangmojo,” ujar Joni, Jumat siang.

Kepergian Edy Laras ini disebutkan Joni menjadi pukulan baginya dan seluruh seniman campursari Gunungkidul. Joni mengulas, setelah kepergian maestro campur sari Gunungkkdul, Manthous, ia bersama Edy Laras dan adik mendiang Manthous Suharjono yang bersepakat untuk terus melestarikan campur sari klasik. Ketiganya berkomitmen untuk mempertahankan campur sari klasik sebagai jati diri campur sari Gunungkidul.

Berita Lainnya  Penerapan Bebas Denda, Pemerintah Raup Hampir 100 Miliar Dari Pajak Kendaraan dan Balik Nama

“Kemudian Pak Edy banyak memotivasi generasi muda terkait dengan penerapan musik campursari dengan pakem klasik. Lagu ciptaan beliau juga sangat banyak, kami tentu sangat merasa kehilangan,” papar Joni.

Selain sebagai seniman, Joni juga menjadi seorang motivator bagi para seniman. Menurutnya, perjuangan mempertahankan campur sari klasik ini begitu kental dilakukan oleh Edy.

“Bahkan setelah Mas Manthous meninggal, kami sepakat bahwa setiap ada pementasan campur sari 60% lagu yang dibawakan merupakan karya Sang Maestro,” sambungnya.

Senada dengan Joni, bagi seniman muda pemilik Orkestra Kidhung Etnosia, Agustinus Bambang juga mengaku sangat kehilangan sosok Edy Laras. Bambang mengaku, Edy merupakan seorang seniman yang konsisten melestarikan budaya Jawa.

Berita Lainnya  Ada Penolakan Dari Orang Tua, Puluhan Anak di Gunungkidul Masih Belum Terpapar Imunisasi

“Tentu saja melalui kesenian campur sari. Kami sebagai generasi muda akan terus memegang semua pesan-pesannya untuk selalu melestarikan musik campur sari,” pungkas Bambang.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler