Peristiwa
Simbolkan Eksploitasi Alam, Warga Gelar Aksi Tolak Pembangunan Tugu Tobong Gamping






Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Penolakan terhadap rencana Pemkab Gunungkidul untuk mengubah patung pengendang di Bundaran Siyono menjadi Tugu Tobong Gamping terus bergulir. Sejumlah orang bahkan sampai melakukan aksi turun ke jalan menyuarakan penolakan tersebut di Bundaran Siyono, Kapanewon Playen pada Senin (18/04/2022) sore kemarin.
Adapun sekitar 15 orang yang mengatasnamakan wakil masyarakat Gunungkidul melakukan aksi sambil membentangkan bener penolakan di bunderan siyono. Terpasang spanduk dengan tulisan ‘Tolak Pembangunan Tugu Tobong Gamping’ membentang di bawah patung Pengendang yang ada di bundaran Siyono.
Seperti yang tengah ramai menjadi perbincangan, pembangunan patung Tobong Gamping merupakan salah satu rangkaian rencana proyek penataan wajah kota baru Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang akan dimulai pada tahun 2022 ini. Dimana Patung Tobong Gamping tersebut akan menggantikan ikon patung pengendang.
Kordinator aksi, Ervan Bambang Darmanto mengatakan, Tobong Gamping tidak layak jika dijadikan sebagai ikon baru Gunungkidul menggantikan patung Pengendang.
Menurutnya, Tobong Gamping justru mencerminkan eksploitasi lingkungan. Pemkab dianggap sebagai pihak yang melegalkan penambangan batuan kapur di Gunungkidul jika Tobong Gamping didirikan. Tobong Gamping dianggap sebagai simbok eksploitasi alam sehingga tak layak jika kemudian dijadikan simbol atau ikon bagi Gunungkidul.
“Sore hari ini, kita perwakilan warga Gunungkidul yang peduli dengan Gunungkidul menolak dibangunnya tugu Tobong Gamping yang rencananya akan menjadi ikon masuk Gunungkidul. Karena jelas-jelas Tobong Gamping adalah simbol yang tidak baik,” kata koordinator aksi, Ervan Bambang Darmanto.







“Kenapa tidak baik, jelas yang pertama Tobong Gamping menyumbang polusi udara, kedua Tobong Gamping menjadi simbol eksploitasi tambang batu karst di Gunungkidul,” imbuhnya.
Menurut Ervan, sebenarnya ada banyak ide yang bisa diambil oleh Pemkab Gunungkidul untuk menggantikan ikon yang saat ini sudah ada. Pilihan kepada Tugu Tobong Gamping sendiri patut dipertanyakan di tengah banyaknya sejarah yang sebenarnya berkaitan dengan Gunungkidul.
“Kalau untuk ikon sebenarnya ada banyak tokoh yang bisa menjadi inspirasi Pemkab, misalnya, Gunungkidul punya Bupati pertama Ki Ponco Dirjo, kenapa tidak dibuat ikon yang memiliki nilai sejarah atau tokoh berpengaruh di Gunungkidul saja?,” ujarnya.
Tak hanya itu, Ervan juga menganggap tugu Tobong Gamping juga dianggap tidak memiliki nilai artistik yang bisa mewakili wajah Gunungkidul secara keseluruhan. Ia juga menyayangkan dalam prosesnya, Pemkab justru tidak melibatkan para seniman yang dinilai lebih paham dengan nilai keindahan seni arsitektur.
“Gunungkidul itu punya banyak seniman hebat, tetapi kenapa Pemkab tidak melibatkan mereka yang sudah tentu tahu tentang seni dan juga sejarah Gunungkidul,” keluh dia.
Ia berharap pemerintah bisa mengkaji ulang rencana pembangunan Tobong Gamping sebagai pengganti ikon Gunungkidul tersebut. Tak hanya sekedar melakukan aksi jalanan saja, pihaknya akan terus mengawal proses pembangunan dan tetap dengan tegas terhadap menyatakan penolakannya terhadap rencana pembangunan ikon Tobong Gamping tersebut.
“Ini harus menjadi catatan baru untuk Pemkab, semoga apa yang kita lakukan saat ini bisa didengar oleh Bupati,” tutup Ervan.
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Hukum2 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib