Sosial
Tak Hanya di Hari Jumat, Restoran Ini Sediakan Makan Gratis Setiap Hari Untuk Kaum Dhuafa




Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Banyak cara orang berbagi dengan sesama. Seperti yang dilakukan oleh sebuah rumah makan bernama Sego Abang Gunungkidul (SAG) ini, Tempat tersebut mempersilahkan kepada siapa pun yang merasa kurang mampu untuk makan gratis. Yang cukup mencengangkan, apabila di tempat-tempat lain yang pernah kita dengar menyediakan makan gratis hanya setiap hari Jumat, SAG memberikan penawaran ini menjadi berlaku setiap hari.
Makan gratis di SAG tak hanya membantu kaum dhuafa yang kesulitan untuk mendapatkan makanan, namun juga memberikan sensasi berbeda kepada mereka. Hal ini lantaran di Gunungkidul, SAG merupakan salah satu restoran yang dikonsep dengan bangunan cukup mewah. Para kaum dhuafa tentunya bisa sejenak melupakan keterbatasan mereka dan bisa ikut merasakan bagaimana rasanya makan di tempat yang representatif yang jauh dari jangkauan kemampuan finansial mereka.
SAG yang terletak di Jalan Ring Road Selatan tepatnya di Desa Siraman, Kecamatan Wonosari itu berdiri sejak Februari 2017 lalu. Rumah makan dengan desain kuno di dalamnya ini menyajikan menu khas Gunungkidul seperti, gudeg, sayur lombok ijo, lodeh terong dan masih banyak lagi.
Diceritakan oleh Dwi Ayu Setyowati (23) salah seorang karyawan SAG, konsep memberikan makan gratis sendiri sudah ada sejak awal berdirinya rumah makan tersebut. Ayu mengatakan bahwa konsep ini langsung diluncurkan oleh sang pemilik, dr Iip Wibawa Putra. Sang bos memiliki ide untuk membuat restoran yang tak hanya berorientasi kepada bisnis semata, namun juga memiliki kepedulian sosial.
“Berbagi itu indah, begitu pak Iip selalu bilang ke kami,” beber Ayu ketika ditemui pidjar-com-525357.hostingersite.com, Selasa (08/05/2018) pagi.




Latar belakang pemberian makan gratis ini sebenarnya sangat sederhana bahwa di Gunungkidul ini masih banyak warga miskin yang hanya untuk makan pun harus kesulitan. Untuk itu dengan adanya pemberian makan gratis, para kaum dhuafa ini bisa menyisihkan penghasilan yang didapatkannya untuk ditabung atau digunakan untuk keperluan lainnya yang lebih mendesak.
Tanpa keluar uang sepeserpun, kaum dhuafa bisa mendapatkan nasi dengan lauk yang bervariatif dan bergizi.
“Harapannya nanti dengan makanan bergizi ini,mereka lebih giat bekerja dan mendapatkan nafkah untuk bisa mencukupi kebutuhan keluarga dan yang jelas menabung,” urainya.
Selama ini pun mereka yang datang maumun meminta-minta memang dari kalangan yang kurang mampu. Belum pernah terlihat ada orang yang ngaku-ngaku kurang mampu hanya untuk makan saja.
Ditambahkannya, SAG tidak hanya memberikan kepada mereka yang meminta saja. Namun juga ketika didapati ada orang yang terlihat membutuhkan dan melintas depan warung maka karyawan SAG akan memberikannya nasi.
"Kalau dinominalkan paling Rp 10 ribu. Mereka biasanya satu porsi saja cukup. Belum ada yang pernah minta lebih," imbuh dia.
Diceritakan oleh Dwi, dengan bersedekah tersebut bukan kerugian yang didapat melainkan bertambahnya omzet penjualan setiap bulannya. Meskipun dirinya hanya karyawan, namun ia paham betul rasanya berbagi.
"Saya hanya bekerja disini, tapi rasa berbagi itu justru menjadi berkah dan kami juga ikut merasakannya," lanjut dia.
Sementara itu, pemilik SAG dr Iip Wibawa Putra menambahkan bahwa SAG memang menjadi bisnis impiannya di mana bisa langsung berbagi dengan masyarakat. Ia sengaja memberikan tempat yang representatif, namun dengan harga murah.Tak hanya sekedar murah, namun konsumen juga diberikan kualitas masakan yang sepadan dan bahkan lebih enak dan bergizi dibandingkan dengan restoran serupa lainnya.
“Jangan salah, jika biasanya konsep restoran semacam ini harganya mahal, kita tetap berikan harga murah saja. Menunya juga ada banyak, tidak melulu masakan khas Gunungkidul saja, itu cuma sekedar unggulan, yang lainnya juga kami sediakan,” beber dokter yang memang sangat gandrung berkegiatan sosial ini.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Sosial4 hari yang lalu
43 Tahun Berdayakan UMKM Gunungkidul, Koperasi Marsudi Mulyo Terus Berinovasi
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Info Ringan5 hari yang lalu
Dibalut Horor, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Sahabat Sejati
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Sosial2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Pecat 2 ASN Yang Terlibat Skandal Asusila
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Atasi Permasalahan Sampah, Pemkab Gunungkidul Jalin Kerjasama Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif
-
bisnis1 minggu yang lalu
Penumpang KAI Bandara Yogya Naik 11 Persen pada Januari 2025
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
BKPPD Periksa 2 ASN Yang Diduga Terlibat Perselingkuhan