Connect with us

Pariwisata

Upaya Panewu Tanjungsari Agar Masyarakat Yang Jauh Dari Kawasan Pantai Bisa Ikut Sejahtera

Diterbitkan

pada

BDG

Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah Kapanewon Tanjungsari tengah berupaya memaksimalkan potensi wisata alam non pantai yang dimiliki oleh sejumlah kalurahan. Salah satunya ialah dengan adanya dorongan permodalan dari pemerintah kalurahan yang ada kepada Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Dengan demikian, diharapkan nantinya ketimpangan ekonomi antara masyarakat kawasan pantai dengan yang jauh dari pantai dapat sedikit berkurang.

Panewu Tanjungsari, Rakhmadian Wijayanto mengatakan, di wilayah Tanjungsari ada sejumlah goa yang memiliki potensi wisata. Adapun goa tersebut berada di empat kalurahan yakni, Goa Bentar di Hargosari, Goa Tritis di Ngestirejo, Goa Grengseng di Kemadang dan Goa Pakubon di Kemiri.

“Sejak tahun 2019 lalu kita petakan goa yang memiliki potensi. Saat ini juga masih bekerjasama dengan UPN Veteran yang melakukan penelitian layak dan tidaknya goa tersebut dijadikan lokasi wisata,” terang Rakhmadian, Jumat (12/03/2021).

Lebih lanjut dikatakannya, setelah dilakukan survei sejumlah goa itu, pihak kapanewon mengarahkan untuk penyertaan modal di BUMDes masing-masing kalurahan. Kendati demikian, lantaran adanya pandemi covid ini, modal yang diberikan terhambat karena dana desa sendiri banyak digunakan untuk penanggulangan corona.

Berita Lainnya  Sidak Heha Ocean View Saat Akhir Pekan, Ini Temuan Komisi A

“Jadi kapanewon itu melakukabn evaluasi dan rekomendasi terkait APBDes. Kalau kalurahan yang tidak menyertakan modal untuk BUMDes kita kembalikan lagi. Jangan hanya untuk pembangunan jalan, gorong-gorong atau selokan. Sebenarnya saya ingin desa (kalurahan) itu mandiri,” ungkap dia.

Di balik upaya tersebut, dirinya tidak memungkiri bahwa lokasi wisata yang dikelola desa akan susah untuk berkembang karena keterbatasan anggaran. Tidak seperti jika dikelola oleh investor.

“Memang berat jika harus dibangun dan digarap seperti dikelola investor. Karena itu tadi, keterbatasan anggaran,” terang dia.

Dirinya saat ini juga telah mengenalkan goa-goa yang berpotensi dijual sebagai obyek wisata ini kepada pemilik modal. Dengan harapan nantinya, pihak BUMDes selaku pengelola dapat bekerjasama yang saling menguntungkan dengan investor. Sehingga kemudian, hasilnya pun akan lebih maksimal. Namun begitu, ia memberi catatan bahwa investor yang didekati adalah mereka yang pro rakyat.

Berita Lainnya  Sempat Mangkrak 6 Tahun, Laguna Pengklik Bantul Sekarang Punya Wahana Kano

“Saat ini kita tengah mengurus kekancingan karena keberadaan goa itu berada di tanah Sultan Ground. Kita harap ketika semua clear dalam hal ini ada izin yang turun, investor akan lebih tertarik dan tentunya tidak akan menimbulkan konflik,” ungkap dia.

Rakhmadian menambahkan, akan ada banyak keuntungan bilamana potensi yang ada itu dikelola oleh investor. Namun, semuanya lanjut Rakhmadian akan dikembalikan kepada masyarakat tentang pengelolaan destinasi wisata goa itu.

“Kalau masyarakat mampu mengelola dan yakin tentunya mereka akan mendapatkan keuntungan yang tinggi kalurahan pun begitu. Mereka akan dapat PADes. Tetapi kalau mereka menginginkan dikelola investor juga lebih baik, tetapi investor yang benar-benar pro rakyat,” tandas dia.

Rakhmadian memberikan contoh, investor yang pro rakyat seperti di Pantai Ngrawe. Di sana investor membangun dan menata kawasan pantai, namun pengelolaannya diberikan kepada masyarakat.

Berita Lainnya  Koperasi Gunungkidul Didominasi Jenis Simpan Pinjam

Ia menyadari bahwa upaya ini tak lepas dari berbagai macam pertimbangan serta potensi. Geliat pariwisata di Kapanewon Tanjungsari sendiri memang sangat tinggi. Namun, selama ini masih sangat terbatas kepada kawasan pantai. Sehingga sampai dengan saat ini, masih belum banyak kalangan masyarakat, khususnya yang berada jauh dari kawasan pantai, yang merasakan kue legit pariwisata Tanjungsari. Pihaknya berharap ke depan, secara berangsur-angsur hal ini bisa dipecahkan sehingga semakin banyak warga yang sejahtera.

“Di sana tidak ada konflik dan ini contoh yang bagus dimana investor bersinergi dengan masyarakat. Nantinya di goa-goa itu juga diharapkan memberikan dampak bagi masyatakat. Biar ketimpangan antara masyarakat di pesisir pantai dengan yang ada jauh dari pantai itu paling tidak ya tidak tertinggal jauh,” pungkas dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis3 minggu yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis4 minggu yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Pariwisata1 bulan yang lalu

Kementerian BUMN dan Sejumlah Perusahaannya Bagikan Bantuan TJSL ke Warga DIY

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– Kementerian BUMN bersama perusahaan yang berada di bawah naungan BUMN, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (Persero)...

Pariwisata1 bulan yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata2 bulan yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Berita Terpopuler