Connect with us

Pariwisata

Dua Pantai Ini Dibidik Pemerintah Untuk Dikembangkan Jadi Obyek Wisata Halal

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sektor pariwisata saat ini telah ditetapkan oleh Presiden Indonesia menjadi sektor unggulan, tak terkecuali juga Kabupaten Gunungkidul. Kabupaten yang berada di daerah dataran tinggi ini memiliki segudang obyek wisata yang menawarkan daya tarik tersendiri. Dari pemerintah kabupaten hingga masyarakat terus didorong untuk berinovasi dalam pengembangan obyek wisata agar lebih menarik pengunjung dan pada akhirnya menyejahterakan masyarakat melalui multiplier effectnya.

Salah satu terobosan yang tengah menjadi gagasan dan pembahasan di kalangan pemerintah serta sejumlah pelaku wisata adalah, akan dibentuknya obyek wisata halal atau wisata ramah muslim (Moslem friendly tourism). Dua obyek wisata pantai selatan disebut-sebut akan menerapkan program pemerintah tersebut. Saat ini, pembahasan materi hingga kajian masih terus dilakukan oleh Dinas Pariwisata Gunungkidul dengan menggandeng sejumlah instansi lainnya.

Berita Lainnya  Kebijakan Anyar, Wisatawan Luar Daerah Tak Perlu Tunjukan Hasil Rapid Antigen

Kepala Seksi Promosi dan Daya Tarik Wisata, Dinas Perhubungan Gunungkidul, Purnomo Sumardamto mengatakan, wisata halal sendiri sekarang ini masih sebatas konsep yang belum diterapkan oleh pemerintah. Hal ini lantaran persiapan yang dilakukan harus cukup matang dan mengacu pada beberapa aspek lainnya. Dari pemkab sendiri, masih mengolah beberapa pertimbangan dan melihat atau belajar dari beberapa daerah yang telah menerapkan konsep seperti ini.

“Masih sebatas konsep dan belum ada yang diterapkan,” ucap Purnomo Sumardamto, Sabtu (25/05/2019).

Dua obyek wisata yang tengah dibidik oleh pemkab Gunungkidul untuk menerapkan kawasan wisata halal ini adalah Pantai Gesing yang berada di Kecamatan Panggang dan Pantai Ngerenehan yang berada di Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari. Sementara untuk kawasan Pantai Ngobaran akan ditetapkan sebagai wisata keagamaan.

Penerapan wisata halal di Gunungkidul sendiri dianggap memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadikan bumi handayani menjadi daerah tujuan wisata. Pasalnya dalam pengembangan suatu obyek wisata, tidak hanya melihat dari daya tarik saja, akan tetapi nilai tambah yang ada. Misalnya membuat nyaman dan mempermudah pengunjung untuk beraktifitas, ibadah, dan lainnya.

Berita Lainnya  Tertangkap Saat Ngutil Makanan dan Kaos Kaki, Pasangan Bermobil Digelandang ke Kantor Polisi

“Dua obyek wisata ini kan memiliki daya tarik yang yang kuat dan ada beberapa pertimbangan lain. Pada intinya kita ingin memudahkan wisatawan khusunya kaum muslim dalam beraktifitas di obyek wisata,” tambah dia.

Adapun dengan pengembangan ini, obyek wisata akan dilengkapi dengan tempat ibadah. Kemudian sarana prasarana yang memadahi, misalnya toliet yang membedakan antara pria dan wanita. Selain itu juga menyediakan makanan dan minuman yang halal mulai dari bahan baku, cara pengolahan hingga penyajiannya. Beberapa aspek lain pun juga akan diperhatikan dan dikembangkan, sehingga suasana keagamaan benar-benar tercipta.

“Jadi Gunungkidul meliliki konsep dan obyek wisata yang bervariasi untuk menarik pengunjung baik lokal ataupun manca negara. Ada pilihan obyek wisata yang patut dikunjungi dan sesuai dengan kondisi wisatawan,” imbuh dia.

Sebenarnya konsep pengembangan wisata halal ini telah digagas oleh pemkab sejak tahun 2018 lalu. Namun nampaknya ada sejumlah penyesuaian dan pertimbangan yang membuat penerapannya hingga saat ini belum terealisasi. Namun demikian, pemkab Gunungkidul sendiri terus berupaya mewujudkan program-program yang tengah digagas itu.

Berita Lainnya  Desa Wisata Nglanggeran Bakal Siapkan Wisata Spa

Tak hanya memberikan ruang bagi wisatawan, namun juga memberikan dampak pada masyarakat agar kesejahteraannya lebih meningkat. Sejumlah efek dari perkembangan wisata pun juga diperhatikan, mulai dari ekonomi, pola pikir dan lainnya.

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler