Peristiwa
Manula Rebus Air, Api Berkobar di Pemukiman Padat Penduduk






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Warga Padukuhan Trimulyo 2, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari pada Senin (06/08/2018) malam tadi sempat dilanda kepanikan luar biasa. Pasalnya, salah satu rumah di kawasan padat penduduk tersebut mengalami kebakaran. Diduga, kebakaran yang menghanguskan sebagian rumah milik Suwito Rejo (90) disebabkan oleh api tungku yang menjalar.
Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Kala itu, Suwito tengah merebus air di dapur. Korban sendiri selama ini memang menggunakan kompor yang berupa tungku kayu bakar.
Selang beberapa saat kemudian, Suwito kemudian meninggalkan dapurnya. Tanpa diduga, api dari tungku tersebut membesar dan menjalar ke tumpukan kayu yang diletakkan di sebelah tungku tersebut.
"Api dengan cepat membesar karena memang di dalam dapur ada banyak sekali benda-benda yang mudah terbakar," kata Kepala Unit Pemadam Kebakaran Gunungkidul, Diyono, Senin malam.
Cepatnya api membesar itu langsung membuat panik sang pemilik rumah. Tak hanya itu, warga setempat juga tak kalah panik lantaran memang lokasi rumah korban yang berada di lokasi yang padat pemukiman.







Bahkan menurut Diyono, api sempat menjalar ke rumah salah seorang tetangga korban yang bernama Sarno. Beruntung upaya cepat dari warga akhirnya api tersebut tak sampai membesar.
"Api sempat menjalar ke suwunan rumah milik Sarno. Tapi untungnya memang tak sempat membesar," lanjut dia.
Melihat situasi tersebut, pihaknya langsung menerjunkan tiga unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi kejadian. Setelah berjibaku, selang beberapa waktu kemudian, api berhasil dijinakkan.
"Kita memang bergerak cepat dan all out melakukan pemadaman karena jangan sampai api merembet ke pemukiman sehingga memicu kebakaran yang lebih parah," tandas Diyono.
Api yang sempat berkobar menghancurkan bagian dapur dan gudang rumah Suwito. Akibat kejadian itu, korban harus menangguk kerugian hingga mencapai 15 juta rupiah.