Pemerintahan
Tidak Ada Kesepakatan Baru, Pengelola Parkir Tetap Setorkan Retribusi






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Seiring dengan menyebarnya pandemi corona di wilayah Gunungkidul aktifitas masyarakat pun sangat terbatas. Pusat keramaian sekarang mendadak sepi. Kondisi ini berdampak pada pendapatan retribusi parkir yang dikelola oleh pemerintah maupun perorangan. Data yang dimiliki Dinas Perhubungan, untuk kawasan yang terpuruk dan sama sekali tidak ada pendapatan yakni di kawasan obyek wisata.
Kepala Seksi Perparkiran, Bidang Penerangan Jalan Umum dan Perparkiran, Dinas Perhubungan Gunungkidul, Achid Bustomi mengungkapkan, virus corona masuk ke Gunungkidul menjadikan kantong parkir sepi. Kawasan pariwisata lah yang benar-benar terpuruk atas kondisi sekarang ini.
Menurut dia, tidak ada kesepakatan khusus bagi pengelola parkir yang ada kerjasama dengan pemerintah. Nantinya pendapatan menyesuaikan lantaran kondisi daerah sedang tidak menentu.
“Untuk yang total tidak ada pemasukan itu di obyek wisata. Kemarin sempat di taman kuliner itu juga tidak ada pemasukan karena tutup sementara waktu,” ucap Achid, Minggu (19/04/2020).
“Kalau untuk yang dilelang tidak ada kesepakatan baru. Mereka (pengelola) tetap memiliki kewajiban membayarkan retribusi berapapun pendapatan mereka. Jadi nanti pada laporan kami tulis penurunan akibat wabah yang terjadi,” imbuhnya.







Adapun prediksi penurunan ini rinciannya yakni, retribusi parkir Tepi Jalan Umum yang semula ditarget Rp 1.381.700.000 pada triwulan pertama realisasinya baru mencapai Rp 184.542.000, prediksi penurunan pendapatan pun dihitung sekitar 42,10 persen. Kemudian untuk kawasan khusus dari target awal yakni Rp 1.021.500.000, pada triwulan pertama mencapai Rp 164.147.000 untuk predisi penurunan pendapatannya berkisar 48,95 persen.
“Itu prediksi sampai akhir tahun. Kalau kondisinya membaik tentu potensi penurunan semakin sedikit,” tambahnya.
Pihaknya pun juga masih membicarakan sejumlah langkah dalam menyikapi kondisi ini. Sejumlah aturan pun masih terus dilakukan pencermatan ulang agar nantinya tindakan yang dilakukan oleh pemerintah tidak menyalahi aturan.
Beberapa hari terakhir, kawasan kota mulai ramai. Meski demikian, menurut Achid belum begitu nampak bagaimana pendapatan para juru parkir.
“Di beberapa kantong parkir memang ada yang stabil. Ada pula yang lesu seperti di taman kuliner, wisata dan lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang pengelola parkir di kawasan Wonosari mengatakan, Ervan mengatakan belakangan ini memang pendapatan parkirnya cukup lesu. Ia sendiri mengelola 3 kantong parkir di kawasan Wonosari. Setiap harinya ia mendapatkan setoran dari Juru Parkir sekitar 80 ribu rupiah.
Akan tetapi lantaran adanya wabah Corona ini, sudah hampir 2 pekan dirinya tidak mendapatkan setoran uang parkir. Menurutnya kondisi di 3 kantong parkir itu memang benar-benar sepi.