Peristiwa
Tower Ambruk Saat Hujan Deras, Balai Desa Getas Rusak dan Internet Mati






Wonosari(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Hujan yang disertai angin kencang pada Minggu siang tadi memicu kerusakan di Balai Desa Getas, Kecamatan Playen. Sebuah tower internet yang dibangun di komplek Kantor Kepala Desa Getas roboh dan menimpa bangunan. Akibatnya, selain tower yang mengalami kerusakan dan tidak bisa digunakan, sejumlah bagian atap balai desa juga terpantau rusak. Diduga penyebab kejadian itu lantaran tower yang tidak kuat menahan terpaan angin. Kerugian sendiri diperkirakan mencapai jutaan rupiah dan juga berdampak pada matinya akses internet di Balai Desa Getas.
Salah seorang perangkat desa setempat, Dwi Hartanto mengatakan, peristiwa terjadi sekitar pukul 10.59 WIB. Saat itu, tanpa diketahui sebab yang pasti bangunan tower tiba-tiba ambruk dan menimpa bangunan gedung kantor.
“Sejak pagi memang terjadi hujan deras yang disertai dengan angin kencang. Sehingga kekuatan bangunan berkurang dan akhirnya roboh,” ujar Dwi, Minggu siang.
Dwi menambahkan, dugaan seementara, ambruknya tower tersebut akibat adanya seling atau pengikat tower yang jebol lantaran terpaan angin. Sehingga ketika angin kencang dan hujan deras yang terjadi sepanjang hari menyebabkan bangunan rapuh.
“Tadi menimpa bangunan pendapa, tinggi tower itu 16 meter. Tadi sudah dievakuasi, selain tower rusak juga ada sejumlah genteng di Balai Desa yang rusak juga,” kata dia.







Untuk layanan internet sendiri, lanjut dia, sampai dengan saat ini masih belum bisa diakses. Kemungkinan perbaikan akan dilakukan secepatnya untuk menunjang konerja pelayanan publik. Beruntung lantaran saat ini hari libur, kerusakan yang terjadi itu tidak mengganggu pelayanan.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, dalam kejadian tersebut pihaknya tidak menemukan adanya korban jiwa ataupun luka. Hanya saja, kerugian diperkirakam mencapai jutaan rupiah.
“Kerusakan pada tower internet dan bangunan gedung kantor. Perkiraan kerugiannya mencapai Rp 6,5 juta,” terang Edy.
Disinggung mengenai bencana alam lain, hingga saat ini tidak ada laporan masuk kepada pihaknya. Namun demikian, pada cuaca seperti ini menurutnya sangat berpotensi terjadi sejumlah bencana alam.
Salah satu yang menurutnya patut diwaspadai adalah terjadinya bencana tanah longsor. Menurut pemetaan yang dilakukan pihaknya, sedikitnya ada 7 kecamatan yang memiliki potensi longsor yang cukup tinggi.
“Potensi ada di Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Semin, Ponjong, Patuk dan Purwosari,” terang Edy.
Pihaknya menghimbau kepada masyarakat disekitar lokasi rawan untuk selalu waspada. Bahkan, diharapkan, jika hujan lebat terjadi lebih dari 2 jam, masyarakat sekitar untuk mengungsi di tempat lebih aman.
“Kalau curah hujan tinggi, kami himbau untuk segera berpindah ketempat lebih aman. Untuk jumlah KK yang rawan kita belum mendata,” terang dia.