Sosial
Akhir Tahun Ini, Demam Berdarah Renggut Nyawa 1 Anak-anak dan 2 Orang Dewasa
Wonosari,(pidjar.com)–Musim penghujan seperti sekarang ini, masyarakat patut mewaspadai sejumlah penyakit zoonosis. Beberapa jenis penyakit ini sangat berbahaya dan keterlambatan penanganan akan berakibat fatal. Salah satu yang terus menjadi masalah adalah penyakit demam berdarah dengue. Setiap tahunnya, kasus penyakit demam berdarah bahkan merenggut nyawa penderitanya.
Pada bulan Desember 2021 kemarin, ternyata penyakit menular ini merenggut nyawa tiga warga Gunungkidul. Pemerintah sendiri terus mendorong masyarakat untuk lebih waspada dan memperhatikan pola hidup serta kebersihan lingkungannya untuk mencegah hal ini terus terjadi.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Gunungkidul, dr. Diah Prasetorini mengungkapkan, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kesehatan, pada tahun 2021 kemarin tercatat terjadi 180 kasus demam berdarah. Pada akhir tahun kemarin, 3 diantara pasien DBD yang dirawat tersebut kemudian dinyatakan meninggal dunia hal.
“Kasus kematian pada DBD di tahun 2021 kemarin ada 3 orang. Mereka merupakan anak-anak dan dewasa,” ujar dr. Diah Prasetyorini, Minggu (16/01/2022).
Tiga orang yang meninggal dunia ini merupakan satu anak-anak dari Kapanewon Saptosari, dan 2 orang lain merupakan warga dewasa dari Kapanewon Playen dan Ngawen. Kasus demam berdarah sendiri hingga sekarang ini masih ditemukan. Hal ini lantaran saat ini memang masih masuk ke dalam musim penghujan di mana memang menjadi puncak dari kasus demam berdarah.
Penyebab kematian pada kasus DBD menurut Diah bisa disebabkan karena keterlambatan penanganan, keterlambatan membawa di faskes dan karena adanya penyakit penyerta. Jika terjadi gejala-gejala tertentu, dinas mendorong warga untuk segera melakukan pemeriksaan agar dapat segera tertangani dengan baik.
“Pada bulan Januari 2022 ini sudah ada 28 kasus. Tentunya kami menghimbau agar masyarakat lebih getol lagi dalam pencegahannya,” imbuh dia.
Diah mengungkapkan sebagai antisipasi yang dilakukan, pihaknya menekankan kepada masyarakat untuk memperkuat gerakan 1 rumah 1 jumantik, mengaktifkan PSN secara rutin. Kemudian meningkatkan kewaspadaan jika ada kasus dan risiko terjadinya penularan, dan pemberian biolarvasida sebagai antisipasinya.
Disinggung mengenai siklus 5 tahunan, Diah mengungkapkan di Kabupaten Gunungkidul belum terindikasi mengenai pola tersebut. Sebab berdasarkan evaluasi yang dilakukan setiap tahunnya, diketahui pola yang ada yaitu 3 sampai 4 tahun. Data yang ada pula kasus tertinggi terjadi pada tahun 2010, 2016, dan 2020 silam. Di mana tahun 2020 kemarin sampai ada 975 kasus dan terdapat beberapa pasien yang sampai meninggal dunia.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Gunungkidul, Abdul Azis. Menurutnya antisipasi di musim seperti ini sangatlah perlu dilakukan agar tidak terjangkit DBD.
“Masyarakat harus lebih perduli lagi dengan kebersihan lingkungan dan tindakan-tindakan antisipasi lainnya,” ujar dia.
-
Politik1 hari yang lalu
Sutradara TV Swasta Masuk Deretan Nama Bursa Pilkada Gunungkidul
-
Politik3 minggu yang lalu
Mandat PAN Turun, Mahmud Ardi Widanta Kembali Maju di Pilkada Gunungkidul
-
Peristiwa6 hari yang lalu
Kecelakaan Hebat di Jalan Baron, Dua Orang Tak Sadarkan Diri
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Pariwisata1 minggu yang lalu
Drini Park, Destinasi Wisata Anyar Yang Suguhkan Keindahan Kawasan Pesisir Selatan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Lantik 5 Pejabat Pimpinan dan Rotasi Puluhan Pegawai
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mesum di Sekolah, Dua Guru SD Dipecat
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Dua Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Jalan Jogja-Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tenggelam di Sungai Oya, Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
-
Sosial2 minggu yang lalu
Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Lebaran Hari Ini
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Sunaryanta Gelar Pertemuan dengan Petinggi Gerindra, Bahas Pilkada ?
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puncak Arus Mudik Diperkirakan 9 April, Sejumlah Jalur Alternatif Disiapkan