Peristiwa
Berantas Serangan Belalang Setan, Upaya Pengambilan Satu Per Satu Dinilai Efektif




Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sejak beberapa waktu terakhir, petani Gunungkidul diresahkan oleh serangan belalang beracun yang memangsa bagian pucuk daun tanaman meraka. Menanggapi adanya serangan semacam ini, Pemerintah Gunungkidul terus berupaya untuk memberantas belalang berbahaya tersebut demi menyelamatkan tanaman-tanaman petani. Pasalnya, kedatangan hama yang tidak diinginkan ini bisa menyebabkan kematian pada tanaman.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan, belalang setan atau dikenal dengan aularches miliaris ini banyak menyerang tanaman jagung, kelapa dan jati serta tanaman lainnya. Upaya yang bisa dilakukan untuk memberantasnya yakni masih berupa penangkapan secara langsung satu per satu.
“Bersama petani dan petugas dari Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Proteksi Tanaman Pertanian (UPTD BPTP) Dinas Pertanian Yogyakarta kami lakukan pemberantasan dengan mengambil satu per satu belalang lalu dimusnahkan,” jelasnya, Jumat (26/01/2018).
Bambang melanjutkan, upaya penangkapan satu persatu tersebut dinilai tidak begitu sulit, karena belalang ini lebih jinak dibanding belalang lainnya dan tidak akan terbang meski ada yang mendekat. Upaya penangkapan tersebut juga dilakukan untuk memutus siklus agar populasinya tidak terus bertambah.
“Ini merupakan serangan pertama oleh belalang setan beracun di Gunungkidul. Dengan adanya upaya yang kami lakukan ini, semoga bisa mengurangi populasinya. Kami juga telah menerjunkan tim untuk mengidentifikasi lebih lanjut,” harap dia.




Sementara itu, Kepala Balai UPTD BPTP Dinas Pertanian Yogyakarta, Suparjono mengatakan upaya dengan cara menangkap belalang satu per satu dinilai lebih efektif dibanding menggunakan semprotan kimiawi. Meski hewan tersebut bisa mengeluarkan racun berupa busa yang memberikan efek gatal sebagai perlindungan diri mereka, namun dengan menggunakan sarung tangan, racun tersebut tidak akan berpengaruh karena tidak mengenai kulit tangan.
“Mereka ini tidak mengelompok, jadi kalau pakai semprotan kimiawi dikhawatirkan belalang-belalang ini akan kebal,” paparnya.
Terpisah, Kepala desa Karangrejek, Marjono mengatakan, di wilayahnya kurang lebih 5000 meter persegi lahan pertanian diserang ribuan serangga sejak dua bulan terakhir. Hal ini diakuinya cukup membuat kewalahan mengingat populasinya yang sangat banyak dan merugikan tanaman para petani.
“Belalangnya bentuknya ada bintik-bintik warna kuning. Dia mengeluarkan busa racun dan memakan daun-daunan milik petani,” jelasnya.
Marjono berharap, belalang setan ini segera bisa diberantas hingga maksimal. Ia juga meminta agar Dinas melakukan pengecekan ke laboratorium untuk melihat kandungan racun belalang tersebut.
“Semoga belalang-belalang ini segera hilang, karena amat sangat merugikan petani,” tutur dia.
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan2 hari yang lalu
BKPPD Gunungkidul Kembali Dalami Dugaan Perselingkuhan ASN
-
Sosial21 jam yang lalu
Bupati Gunungkidul Dikukuhan Sebagai Ketua Pengurus Daerah Keluarga Organisasi Tarung Derajat
-
Sosial1 minggu yang lalu
43 Tahun Berdayakan UMKM Gunungkidul, Koperasi Marsudi Mulyo Terus Berinovasi
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
Terkendala Aturan, Proses PAW 3 Lurah di Gunungkidul Belum Bisa Dilakukan
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Dibalut Horor, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Sahabat Sejati
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Pecat 2 ASN Yang Terlibat Skandal Asusila
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Sosial2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Aliansi Jaga Demokrasi Bersama BEM DIY Demo Tuntut Adili Jokowi