Sosial
Cerita Duka Keluarga Tiga Bocah Korban Banjir di Saptosari
Saptosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Suasana duka masih begitu terasa pada kehidupan dua keluarga yang merupakan korban dari insiden tragis area ladang Karangnongko, Desa Ngloro, Kecamatan Saptosari. Dalam kejadian yang terjadi pada Minggu (08/03/2020) lalu ini, pasangan Rebo (49) dan Paikem (43) serta Tukini (40) dan Ibnu Tri Wahyanto (40) memang harus kehilangan putra kesayangannya. Bahkan, Tukini dan Ibnu harus kehilangan dua anaknya sekaligus yang tenggelam di ladang yang tengah dilanda banjir itu.
Kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Paikem menceritakan betapa pedih hatinya ketika mendengar kabar putranya harus meregang nyawa saat banjir Minggu lalu tersebut. Sebuah kabar yang terasa sangat mengagetkan mengingat, putra keempatnya, Arya Nando Catur Pamungkas (6) sebelumnya masih terlihat sangat ceria.
Putranya sejak pagi memang masih cukup aktif. Ia bersama dua anak laki-laki lainnya yang tak lain merupakan putra nomor lima dan enam adiknya, Tukini, terlihat akrab bercengkrama sembari menunggu hujan yang sangat deras mengguyur wilayah Nglora.
Nando, bersama Abel Rahmadi (6) dan adiknya, Yolios Andrianto (4) seusai makan siang berlari kesana kemari di depan rumah yang memang berdekatan. Memang sejak pagi, ibu Nando sibuk di ladang, sementara orang tua Abel dan Yulios sejak Jumat (06/02/2020) pergi ke Yogyakarta untuk melayat ke rumah salah seorang sanak familinya.
Ketiganya kala itu berada di bawah pengawasan Ginem (50) yang tak lain ialah neneknya. Dikatakan Paikem, Nando sendiri sempat mengutarakan keinginan ikut ke sawah.
“Ndelalah bocahe mau ikut saya ke sawah saya larang karena hujannya sangat deras dan air di ladang naik,” ucap Tukini sambil meneteskan air mata.
Tak menyangka akan ada kejadian tragis ini, Tukini kemudian tetap pergi ke sawah dan beraktifitas seperti biasa. Baru sekitar pukul 15.00 WIB, seorang tetangga mencarinya di sawah. Tetangga tersebut mengabarkan bahwa Nando ditemukan mengapung di ladang jagung Karangnongko.
“Kulo koyo mboten percoyo, bocahe Minggu awan isih maem isih tak cepakki, oraono tanda-tanda nopo-nopo (Saya kaget tidak percaya, anaknya Minggu siang masih makan tidak ada tanda apapun),” kata dia sambil sesekali menyeka air mata.
Duka mendalam juga dirasakan pasangan Tukini dan Ibnu. Ia harus menelan pil pahit. Dua orang putranya, Abel dan Yolios meninggal dunia di waktu yang bersamaan.
“Keduanya mana-mana bareng bertiga dan kakaknya, Jumat sore saya dan suami ke Jogja, Abel dan Yolios sama kakak dan simbahnya, Mbah Ginem,” ujar dia.
Sebelum kejadian ini, tidak ada satupun tanda-tanda janggal. Kedua anak yang duduk di TK kecil dan TK besar tersebut tumbuh rukun seperti anak pada umumnya.
Duka mendalam juga dirasakan oleh Ginem. Menurutnya, ketiga bocah tersebut telah ia ingatkan agar tidak bermain di areal sawah. Hal ini lantaran, sawah tengah dilanda banjir.
Ia tidak menyangka ketiga cucu kesayangannya meninggal di area ladang tersebut. Padahal, setiap harinya, ketiganya bermain di lokasi tersebut.
“Biasa pada main sepak bola di situ, saya juga ga nyangka air naik sampai setinggi itu,” tutur Ginem.
Melihat duka yang mendalam ini, Paguyuban Senthir Cilik, menyambangi rumah tiga korban tenggelam di Padukuhan Ngriyeng, Padukuhan Karangnongko, Desa Ngloro, Kecamatan Saptosari. Kunjungan ini diharapkan sedikit menghibur keluarga yang kehilangan tersebut.
“Kami harap keluarga segera bangkit, dan bersemangat,” ucap Ketua Paguyuban Senthir Cilik, Antono Putra.
Selain memberikan bantuan berupa sejumlah uang, paguyuban yang diawaki kaum milenial ini juga memberikan sejumlah pesan kepada keluarga untuk senantiasi mampu mengambil hikmah dari peristiwa ini. Pihaknya berharap, para orang tua tidak lalai dalam mengawasi anak-anaknya.
“Ini memang musibah, tapi kami harap seluruh orang tua bisa mengambil hikmah dari peristiwa ini,” pungkasnya.
-
Sosial1 minggu yang lalu
Momen Sunaryanta Menyamar Untuk Nonton Karnaval HUT Gunungkidul
-
Olahraga3 minggu yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Sosial1 minggu yang lalu
Hari Jadi ke 194, Gunungkidul Night Carnival Jadi Momen Tingkatkan Ekonomi dan Eksistensi Kesenian
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Pemerintahan2 hari yang lalu
Digelontor Anggaran 1,29 Miliar, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Akan Terima Mobil Dinas Baru
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik
-
Hukum4 minggu yang lalu
Ngaku Bisa Gandakan Uang, Dukun di Gunungkidul Diringkus Polisi
-
Hukum3 minggu yang lalu
Sempat Disekap di Rumah Kosong, Siswi 11 Tahun Dicabuli Pemuda Bejat
-
Sosial4 minggu yang lalu
Ardi di Depan Umat Katholik: Hanya di Era Sunaryanta Insiden SARA Tak Pernah Terjadi
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran dari Pusat Untuk Pengembangan Pangan Akuatik di Gunungkidul
-
Politik1 minggu yang lalu
Rekomendasi DPP PDIP Turun, Pimpinan Definitif DPRD Gunungkidul Segera Dibentuk