Sosial
Incar Pasar Wisatawan, Warga Pesisir Didorong Untuk Rubah Pola Penjualan Ikan
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul saat ini membuat terobosan baru dengan banyak memberikan pelatihan pengolahan hasil laut. Hal itu disebut merupakan salah satu langkah pemerintah dalam merespon pesatnya perkembangan dari sektor pariwisata agar nantinya bisa lebih berdaya guna bagi masyarakat.
Kepala DKP Gunungkidul, Khrisna Berlian mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan sendiri saat ini banyak terpusat di kawasan pesisir pantai. Untuk itu, pihaknya memberikan pelatihan kepada khususnya kelompok ibu-ibu rumah tangga di kawasan tersebut untuk bisa mengolah hasil laut. Hasil pengolahan hasil laut ini nantinya diharapkan bisa menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan.
“Beberapa waktu lalu ada pelatihan ibu-ibu PKK di wilayah Ngrenehan dan Panggang bahkan juga di Karangmojo. Kita berikan pelatihan agar mereka terampil dan mampu menanfaatkan hasil laut menjadi produk dengan nilai jual lebih,” ucap Krisna, Senin (13/05/2019).
Ia menambahkan, hasil tangkapan laut berupa ikan di Gunungkidul saat ini cukup melimpah. Namun masih sedikit yang menjual hasil laut tersebut dalam bentuk olahan. Sebagian besar hasil laut masih dijual oleh para nelayan ke pengepul.
“Biasanya kan ikan segar di TPI-TPI, masih dalam bentuk ikan. Kita upayakan beri pelatihan dalam bentuk olahan,” imbuh dia.
Khrisna menambahkan, pihaknya selain memberikan pelatihan tersebut juga akan berupaya mendampingi para kelompok dalam manajemen pemasaran produk. Sebab saat ini, mereka terkendala jaringan pemasaran produk tersebut.
“Sebenarnya mereka punya pangsa pasar yakni wisatawan, tetapi kita akan mencoba membantu ikut memikirkan bagaimana nanti agar produk mereka mampu dilirik wisatawan,” ucap dia.
Selain pemasaran, DKP juga akan melakukan pendampingan terkait dengan penyediaan bahan baku produk. Sehingga, para ibu rumah tangga tersebut nantinya dapat terus menerus membuat olahan yang saat ini telah dimulai.
“Kita akan terus mendampingi kelompok dalam pengadaan bahan baku agar kontinyuitas produksi terjaga. Sehingga, kegiatan yang saat ini masih merupakan pekerjaan sambilan nantinya dapat menjadi pekerjaan pokok yang hasilnya dapat digunakan untuk memenuhi kebuuhan sehari-hari,” terang Krisna.
Ia menjelaskan, selama ini pelatihan masih terfokus kepada olahan berbahan dasar ikan. Hal tersebut dikarenakan lantaran ikan merupakan bahan baku olahan yang paling mudah ditemukan di Gunungkidul.
“Olahan ikan, baik ikan laut ataupun ikan air tawar. Karena bahan bakunya mudah. Kemarin kita berikan paltihan pembuatan olahan ikan seperti ikan strip dan ikan krispi,’ ucap dia.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis4 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials