Pemerintahan
Jelang Penghabisan Anggaran Dropping Air di Saat Kemarau Masih Melanda


Wonosari, (pidjar.com)–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mulai bersiap terkait menipisnya anggaran penanggulangan krisis air pada musim kemarau di Gunungkidul. BPBD tengah menggodok tambahan anggaran kepada Pemerintah Daerah Gunungkidul agar penanganan krisis air dapat berjalan secara optimal. Di Gunungkidul sendiri, hujan diperkirakan baru turun pada akhir Oktober 2021.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki, mengungkapkan, merujuk pada status kebencanaan kekeringan di Gunungkidul, saat ini masih dalam status siaga darurat yang telah ditetapkan sejak awal Juni 2021 lalu. Edy menyampaikan, untuk mengantisipasi anggaran yang kian menipis, kini timnya sedang berkoordinasi terkait nominal anggaran tambahan yang akan diajukan.
“Statusnya masih sama ya, siaga darurat. Status kebencanaannya belum dinaikkan,” ucap Edy, Jumat (15/10/2021).
Ia memperkirakan, sisa anggaran yang dimiliki saat ini pihaknya akan habis pada pekan ini. Jika nantinya anggaran yang dimiliki BPBD Gunungkidul habis, pihaknya akan mengakses dana Belanja Tak Terduga yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Yang terpenting nantinya, dropping air bersih tetap bisa dilaksanakan.
“Usulan masih dihitung oleh teman-teman, ini proses mengajukan tambahan anggaran,” sambungnya.
Meskipun mulai menipis, pihaknya enggan menaikkan status kebencanaan kekeringan lantaran sisa anggaran yang dimiliki diperkirakan mencukupi hingga datangnya musim penghujan bulan Oktober ini. Mekanisme penambahan anggaran dinilai cukup dalam mengatasi kekeringan tahun ini.
Sementara itu, nasib cukup beruntung dialami oleh masyarakat Padukuhan Pacar 2, Kalurahan Girisuko, Kapanewon Panggang. Sejak beberapa tahun ini, warga setempat yang biasanya langganan terdampak kekeringan, saat ini cukup mudah dalam mengakses air saat musim kemarau. Adanya sumber air yang bisa diangkat dan disalurkan ke masyarakat membuat saat ini Padukuhan Pacar 2 telah terbebas dari kekeringan.
Kepala Padukuhan Pacar 2, Supadman, mengungkapkan, kebutuhan air masyarakatnya sudah tercukupi dengan adanya sumber mata air di wilayahnya. Pemanfaatan sumber air tersebut sudah digunakan oleh masyarakat setempat sejak beberapa tahun lalu.
“Di musim kemarau sudah tidak mengalami krisis air,” ungkapnya.
Supadman menambahkan, namun begitu, kebutuhan air yang ada sendiri baru mencukupi untuk kebutuhan rumah tangga. Sedangkan untuk pertanian, masyarakat masih terbatas mengandalkan air hujan. Saat ini, masyarakat Pacar II masih menunggu musim penghujan untuk melakukan aktifitas pertanian. Karakter lahan pertanian di sana sendiri ialah ladang tadah hujan yang hanya mengandalkan air hujan untuk mengairi lahan pertaniannya.
“Karena kecukupan air untuk rumah tangga sudah dipenuhi sumber mata air, sekarang masyarakat sudah menyiapkan lahan saat musim penghujan datang,” sambungnya.
“Biasanya kalau sudah hujan deras datang baru kita semua tanam jagung, ketela, kacang broll. Karena lahan kami tadah hujan dan penanamannya dilakukan secara tumpangsari,” tutupnya.

-
Sosial3 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Hukum4 minggu yang lalu
Wanita Pelaku Pembunuhan dan Pembuangan Bayi Ditangkap
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Kecelakaan di Jalan Baron, Pengendara Motor Tewas Mengenaskan Terlindas Truk
-
Sosial3 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Hukum4 minggu yang lalu
Komplotan Pencuri Baterai Tower Telekomunikasi Diringkus Petugas
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Selingkuhi Warganya, Oknum Dukuh Dituntut Mundur
-
Politik4 minggu yang lalu
Empat Program Kunci Untuk Kemajuan Gunungkidul
-
Hukum4 minggu yang lalu
Kasus Naik Penyidikan, Korban Bullying di SD Elite Ternyata Sempat Opname di RS
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Puluhan Baliho Kaesang dan PSI di Jalan Wonosari Dirusak Orang Tak Dikenal
-
Pendidikan4 minggu yang lalu
Akui Peristiwa Bullying Menimpa Sejumlah Siswa Lainnya, SD Al Azhar Bina Pelaku