fbpx
Connect with us

Politik

Kemajuan Wanita Gunungkidul di Tengah Estafet Kepemimpinan Pasca Bupati Badingah

Diterbitkan

pada

BDG

Tepus,(pidjar.com)–Selama kurun waktu 10 tahun terakhir ini, kalangan perempuan Gunungkidul dimanjakan oleh program-program pemerintah. Tak dipungkiri bahwa program-program ini mampu membuat perempuan-perempuan Gunungkidul jauh lebih berkembang. Sejumlah organisasi masyarakat yang digawangi kaum perempuan terus terbentuk dan mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Sebuah hal yang mungkin sangat dimaklumi mengingat dalam kurun waktu tersebut, Bupati Badingah menjadi orang nomor satu di Gunungkidul. Sebagaimana diketahui, Badingah memang sangat concern kepada kaum wanita di Gunungkidul. Selain menghidupkan kiprah kaum perempuan dengan berbagai macam kelompok yang dibinanya, Badingah juga dengan berani mengorbitkan para perempuan untuk menduduki sejumlah jabatan penting di lingkungan birokrasi maupun BUMD. Saat ini, sejumlah Kepala Dinas seperti misalnya Dinas Sosial atau Dinas Kesehatan dijabat oleh perempuan. Selain itu juga ada Direktur Utama Bank Dagang Gunungkidul (BDG) yang juga dijabat perempuan.

Bangkitnya perempuan Gunungkidul ini sangat dirasakan oleh Calon Wakil Bupati Gunungkidul daei nomor urut 2, Martanty Soenar Dewi. Ia menyebut bahwa momentum ini harus terus dilanjutkan agar perempuan bisa semakin maju.

Berita Lainnya  Datang ke Gunungkidul, Bambang Pacul Kukuh Sebut Anggota Seknas Ganjar Sebagai Celeng

Martanty memaparkan bahwa kebijakan Badingah bisa menjadi pondasi utama pembangunan wanita Gunungkidul ke depan. Diyakininya, dengan niat baik yang dirintis pemerintah serta para wanita yang mulai berangsur-angsur sadar perihal posisinya, sektor ini bisa terus dimaksimalkan dan menjadi salah satu modal Gunungkidul dalam menyongsong kemajuan.

“Kita sadari bersama bahwa era pemerintahan Bu Badingah ini memang terkendala oleh waktu di mana setelah 2 periode beliau tak lagi bisa menjabat. Sehingga ada sejumlah program yang harus terus dilaksanakan bagi kaum wanita,” ucap Martanty di sela-sela mengikuti kegiatan senam bersama puluhan ibu-ibu di Kapanewon Tepus beberapa waktu silam.

Estafet kepemimpinan pasca pemerintahan Badingah disebut politisi Golkar ini sebagai salah satu momen penting masa depan wanita Gunungkidul. Dalam hal ini Martanty menegaskan perlunya keterwakilan perempuan dalam pucuk kepemimpinan di Pemkab Gunungkidul agar program-program prioritas untuk kaum wanita bisa terus digelontorkan. Ia khawatir, tanpa adanya keterwakilan perempuan, program-program ini tak akan maksimal digelontorkan.

Berita Lainnya  Empat Tokoh Masyarakat Raba Peluang Nyalon Bupati Melalui Jalur Independen

“Saya sudah banyak keliling bertemu masyarakat dan kita tetap sepakat bahwa wanita Gunungkidul harus semakin maju,” tandasnya.

Pemberdayaan perempuan sendiri masih menjadi perhatian dari Badingah. Ia mengungkapkan bahwa ia mendapatkan pesan dari Badingah agar senantiasa memberikan prioritas kepada perempuan Gunungkidul melalui program-program pemerintah. Hal ini menjadi sangat penting lantaran kemudian bisa menjadi pemacu kegiatan.

Program-program pemberdayaan perempuan sendiri telah mendapatkan respon positif dari Calon Bupati nomor urut 2, Immawan Wahyudi. Ia dan Immawan sepakat akan melanjutkan kebijakan-kebijakan Badingah yang pro terhadap perempuan.

“Pesan ini selalu saya pegang dan Insya Allah jika saya menjabat, saya akan melanjutkan kebijakan beliau,” sambung wanita yang berpasangan dengan Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi ini.

Sejumlah sektor berkaitan dengan perempuan akan menjadi prioritasnya langsung setelah menjabat. Salah satu titik berat adalah pemberdayaan wanita di sektor perekonomian. Ia dan Immawan Wahyudi saat ini telah menggagas dan melaksanakan program Ayo Gass. Dalam perkembangannya, program ini mendapatkan antusiasme yang sangat besar dari kalangan perempuan. Dari ribuan anggota yang terdaftar dan aktif pada program ini, hampir 95% diantaranya adalah kaum perempuan.

Berita Lainnya  Tiga Hari Pertama Pembukaan Rekruitmen Panwascam, Sudah Puluhan Warga Masyarakat Daftarkan Diri

Setelah diluncurkan sejak 2 bulan silam, program Ayo Gass ini memang telah menyasar 18 kapanewon di Gunungkidul. Ada kelompok-kelompok usaha di puluhan desa dan ratusan padukuhan yang telah mendapatkan pelatihan, pendampingan dari tim Ayo Gass. Beberapa diantaranya bahkan telah memulai proses produksi dengan bantuan pendanaan modal usaha dari Ayo Gass. Geliat kaum perempuan untuk bangkit di sektor ekonomi ini menjadi semangat Martanty untuk terus memajukan wanita Gunungkidul.

“Selain perekonomian tentu ada sektor-sektor lainnya yang kita rencanakan mendapatkan prioritas, seperti misalnya Kelompok Wanita Tani, Posyandu, hingga Persatuan Wanita Olahraga Indonesia. Ini harus terus dipacu untuk majunya kaum perempuan Gunungkidul,” pungkas dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler