Budaya
Mengenal Candi Risan, Candi Peninggalan Budha Yang Sempat Dibongkar Warga Untuk Cari Harta Karun


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Peninggalan masa Hindu-Budha di Kabupaten Gunungkidul masih bisa ditemui sampai dengan sekarang ini. Salah satunya adalah Candi Risan yang berada di Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semin. Candi yang sudah dalam kondisi tidak utuh lagi ini merupakan peninggalan pada masa Budha yang menyimpan sejarah tersendiri.
Candi Risan berada pada ketinggian 136 meter di atas permukaan air laut (mdpl) dengan luas area candi 2000 meter persegi. Area Candi berocorak Budha tersebut meliputi dua bangunan berbentuk persegi berderet dari utara ke selatan dengan komponen bangunan yang ada di sekitar candi.
Untuk sekarang ini, bentuk candi sudah tidak utuh lagi. Sebagian ada yang berupa reruntuhan dan sebagian ada yang masih tehitung lumayan komplit. Berdasarkan sejarah yang ada, candi tersebut dibangun sekitar abad IX sampai dengan X masehi.
Salah seorang tokoh setempat, Joko Hariyanto mengungkapkan, dulunya candi tersebut susunannya utuh. Namun sekitar tahun 1940an, warga membongkarnya dengan alasan diperkirakan adanya harta karun yang terkubur di sekitar lokasi. Selain itu, arca-arca Budha Avalokitesvara yang ada pada candi tersebut diketahui dicuri pada tahun 1982 dilam. Pada akhirnya, arca ini ditemukan telah berada di Singapura.
“Nama Risan sendiri berasal dari kata irisan. Risan sendiri juga diartikan kependekan dari nama penunggu candi ini. Sebenarnya ada beberapa versi juga artinya,” papar Joko, Kamis (23/12/2021).
Sebagai cagar budaya, candi ini patutlah dilindungi dan menjadi sebuah edukasi yang tepat untuk pelajar baik Gunungkidul ataupun daerah lain. Dengan melakukan studi secara mendalam, bisa kemudian dipelajari tentang peninggalan pada masa Budha yang ada di Gunungkidul.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Gunungkidul Agus Mantara mengatakan, pemerintah kabupaten akan segera berkoordinasi dengan Pemda DIY untuk melakukan kajian ulang terhadap peninggalan bersejarah tersebut. Bukan tidak mungkin nantinya akan dilakukan penataan ulang atau pemugaran agar nantinya bentuk Candi Risan ini bisa menyerupai bentuk semula.
“Koordinasi dengan tim ahli dalam hal ini perlu dilakukan,” jelasnya.
Diharapkan cagar budaya ini dapat membawa manfaat yang lebih baik masyarakat, dunia pariwisata dan edukasi bagi warga lokal serta luar daerah.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
Sosial1 minggu yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
event2 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
Budaya2 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
musik2 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
seni4 hari yang lalu
Asmatpro Tampilkan Showcase di Jogja Fashion Trend 2025
-
Uncategorized4 hari yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang
-
event2 hari yang lalu
Lewati Rute 6 Candi, Belasan Negara Bakal Ramaikan Sleman Temple Run 2025
-
Pendidikan2 hari yang lalu
UMY Punya Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA, Siap Lahirkan Atlet Muda
-
Sosial23 jam yang lalu
Kalijawi Disetujui Pemerintah Realisasikan Perumahan Gotong Royong Berbasis Koperasi, Kampung Notoyudan Akan Jadi Percontohan
-
bisnis2 hari yang lalu
Gandeng ATSIRI Rayakan Satu Dekade, Kopi Tuku Hadirkan Aroma dan Rasa