Pemerintahan
Mulai Masuki Musim Penghujan, BPBD Imbau Masyarakat Waspada Bencana Alam
Wonosari,(pidjar.com)–Memasuki musim penghujan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mulai melakukan persiapan untuk antisipasi kebencanaan. Salah satunya yakni dengan menggelar rapat koordinasi bersama panewu untuk memberikan pemahaman kebencanaan. Selain itu juga Tim Reaksi Cepat (TRC) kebencanaan juga turut disiapkan.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki mengungkapkan Sesuai prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), akhir Oktober ini memasuki musim penghujan. Di masa peralihan ada prediksi cuaca ekstrem sehingga meningkatkan potensi bencana, khususnya angin kencang dan banjir.
“Surat himbauan untuk menghadapi perubahan cuaca ekstrem dan musim penghujan telah disebarluaskan,” kata Edy Basuki, Selasa (27/10/2020).
Pihaknya juga telah memetakan daerah rawan bencana saat musim penghujan. Diantaranya, daerah rawan longsor berada di kawasan utara dan berkaca pada tahun-tahun sebelumnya banyak juga kejadian tanah longsor di kawasan tersebut. Kemudian daerah rawan banjir meliputi bantaran sunga Oya dan kawasan Gedangsari.
Wilayah rawan genangan atau banjir di daerah selatan, hal tersebut berdasarkan survey dan melihat kejadian beberapa tahun terakhir. Luweng yang berada di kawasan tersebut sering tersumbat dan menyebabkan banjir saat musim penghujan.
“Sementara untuk rawan puting beliung semua wilayah rawan,” imbuhnya.
Selain itu, BPBD juga meminta kepada kalurahan yang memiliki alat pendeteksi dini longsor melakukan pengecekan terkait fungsi alat. Dikatakan, data awal dari 30 EWS atau early warning system. Akan tetapi dari jumlah tersebut hanya ada 10 alat yang aktif
Menurutnya keterlibatan masyarakat dalam pengurangan risiko bencana, gerakan kebersihan lingkungan sangatlah penting perananan penting. Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, kebersihan lingkungan memiliki andil mengurangi risiko banjir.
“Masyarakat kami minta untuk lebih greteh dalam menjaga kebersihan dan mengenali kondisi lingkungan masing-masing,” jelas dia
Sementara itu, beberapa waktu lalu, Kepala Bidang Penyakit Menular Dinas Kesehatan Gunungkidul, Sumitro mengatakan salah satu penyakit yang berbahaya saat musim peralihan dan musim penghujan adalah demam berdarah. Pemantauan dinas di lapangan, pola DBD dari tahun ke tahun hampir sama.
September lalu kasus demam berdarah mulai naik meski tidak signifikan. Kemudian diperkirakan Desember sampai dengan Februari menjadi puncak penyebaran.
Pihaknya terus memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat untuk menerapkan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M (menutup, menguras, dan mengubur) benda-benda yang sekiranya dapat digunakan sebagai sarang nyamuk.
“Pemantauan jentik di setiap rumah tangga juga sangat perlu dilakukan,” terang Sumitro.
-
Politik2 hari yang lalu
Sutradara TV Swasta Masuk Deretan Nama Bursa Pilkada Gunungkidul
-
Politik3 minggu yang lalu
Mandat PAN Turun, Mahmud Ardi Widanta Kembali Maju di Pilkada Gunungkidul
-
Peristiwa7 hari yang lalu
Kecelakaan Hebat di Jalan Baron, Dua Orang Tak Sadarkan Diri
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Pariwisata1 minggu yang lalu
Drini Park, Destinasi Wisata Anyar Yang Suguhkan Keindahan Kawasan Pesisir Selatan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Lantik 5 Pejabat Pimpinan dan Rotasi Puluhan Pegawai
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mesum di Sekolah, Dua Guru SD Dipecat
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Dua Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Jalan Jogja-Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tenggelam di Sungai Oya, Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
-
Sosial2 minggu yang lalu
Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Lebaran Hari Ini
-
Politik3 hari yang lalu
Bursa Pilkada Gunungkidul, Golkar Kantongi 2 Nama Bakal Calon Bupati
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Sunaryanta Gelar Pertemuan dengan Petinggi Gerindra, Bahas Pilkada ?