Sosial
Pasien Positif Covid19 Sempat Lapor ke Balai Kalurahan, 4 Pamong Dikarantina Mandiri




Semanu,(pidjar.con)–Empat Pamong di Kalurahan Ngeposari, Kapanewon Semanu terpaksa melakukan karantina mandiri. Adapun para pamong yang harus menjalani karantina mandiri adalah Lurah, Kamituwo, Pangripno dan juga petugas pengelola Sistem Informasi Desa (SID). Upaya ini dilakukan karena dua hari yang lalu, warga dengan riwayat perjalanan dari Bogor, Jawa Barat dinyatakan positif covid19. Warga tersebut sempat melakukan kontak langsung dengan para pejabat usai pulang ke Ngeposari.
Panewu Semanu, Huntoro menjelaskan, langkah karantina mandiri terhadap para pamong kalurahan Ngeposari ini diambil sebagai upaya antisipasi. Hal ini lantaran warga yang kemudian dinyatakan positif ini sempat datang ke Balai Kalurahan Ngeposari untuk melapor berkaitan kedatangannya dari luar kota. Di Kalurahan Ngeposari sendiri, memang ada kebijakan bagi warga dengan riwayat perjalanan dari luar kota, kemudian wajib untuk melapor ke Pemerintah Kalurahan dan mengisi form SID.
“Selasa kemarin ada warga Ngeposari dengan riwayat perjalanan dari Bogor yang dinyatakan positif. YAng bersangkutan sempat datang ke Balai Kalurahan Ngeposari guna melakukan screening awal sebelun masuk desa,” jelas Huntoro, Kamis (10/09/2020).
Mendapati hal ini, UPT Puskesmas Semanu kemudian melaksanakan tracing terhadap warga yang melakukan kontak langsung dengan pasien positif. Ada empat orang pamong di Kelurahan Ngeposari yang sempat bertemu dengan pasien positif itu.
“Keempatnya sudah dirapid, hasilnya non reaktif. Tapi kami rekomendasikan untuk karantina mandiri hingga rapid kedua dilaksanakan,” kata Huntoro.




Menurutnya, meski ada sejumlah pamong yang melaksanakan karantina mandiri, pelayanan tetap dilakukan di Kantor Kalurahan. Bahkan, Kamis pagi tadi, ada sebanyak 154 warga dari 19 padukuhan di Ngeposari mendatangi balai desa untuk mengambil Bantuan Langsung Tunai tahap dua yang bersumber dari alokasi Dana Desa.
“Karena anggaran ini memang harus segera disalurkan untuk pertanggungjawaban ke Kementrian,” ujar dia.
Pihaknya pun meminta pamong yang melakukan pelayanan menggunakan protokol ketat penanggulangan covid19. Misalnya dengan mewajibkan warga yang datang untuk cuci tangan dan juga pengecekan suhu tubuh serta pengaturan jaga jarak. Selain itu juga warga yang datang harus mengenakan masker.
“Paling tidak agenda pembagian bantuan tetap terlaksana dan minim risiko penularan,” imbuh Huntoro.
Menurutnya, langkah pembagian langsung ini dilaksanakan di kantor kalurahan karena tidak ada solusi lain. Jika diantar secara langsung, lanjut Huntoro, justru akan menimbulkan kecurigaan.
“Sebenarnya bisa diantar langsung tapi nanti warga curiga, atau bahkan mereka malah bisa ngasih uang ke yang antar, soal bantuan ini sensitif makanya kami ambil jalan tengah,” tutupnya.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Sosial6 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Keluarga Korban Laka Laut di Pantai Drini Akan Terima Asuransi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
BKPPD Periksa 2 ASN Yang Diduga Terlibat Perselingkuhan
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Gempa 5,2 SR Guncang Gunungkidul
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sleman City Hall Hadirkan Blooming Fortune dan Rangkaian Event Menarik Sambut Imlek 2025
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Mengapung di Telaga