Politik
Pecahnya Koalisi Parpol Pengusung Bupati Badingah Jelang Pilkada




Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pada Pilkada Gunungkidul 2015 silam, koalisi PAN, Nasdem, dan Partai Golkar berhasil meraih kemenangan sekaligus mendudukan pasangan Badingah-Immawan berada di tampuk kekuasaan di Kabupaten Gunungkidul. Memori 2015 ini kemungkinan besar tak akan terulang pada Pilkada 2020 mendatang. Koalisi ini diperkirakan akan pecah dan masing-masing partai tersebut justru menjadi kompetitor dengan pilihan masing-masing.
Pengurus DPD PAN Gunungkidul, Heri Kriswanto mengakui potensi pecahnya koalisi parpol pengusung Bupati Badingah tersebut. Hingga saat ini, masih belum ada pembicaraan maupun kesepakatan dengan Partai NasDem maupun Golkar. Besar kemungkinan meski masing-masing parpol belum memiliki keputusan untuk mengusung calon siapa, namun sejak awal, ketiga parpol tersebut sudah berbeda pilihan.
“Memang sama sekali sudah tidak ada komunikasi terkait Pilkada ini, kemungkinan ya seperti itu (pecah),” terang Heri, beberapa waktu lalu.
Potensi pecahnya koalisi ini disebutkan Heri masih ditambah dengan preferensi PAN untuk berkomunikasi dengan parpol-parpol lainnya dalam koalisi. Meski belum menyebut secara gamblang, namun ia mengakui bahwa pihaknya tengah menjalin komunikasi dengan PKS dan Gerindra dalam Pilkada 2020 mendatang.
“Memang untuk komunikasi justru kita ke yang lain,” terang dia.




Hal yang sama juga dipaparkan oleh Sekretaris DPD Golkar, Heri Nugroho. Menurut Heri, perolehan kursi dalam Pemilu 2019 lalu memang membuat masing-masing parpol anggota koalisi pengusung Badingah membuat manuver-manuver masing-masing.
“Dan hingga kini, sejak beberapa tahun terakhir bahkan, kita sudah tidak pernah komunikasi,” ujarnya.
Heri memastikan, pihaknya akan bergerak cepat dalam menyongsong Pilkada Gunungkidul 2020 mendatang. Targetnya, pada November 2019 mendatang, partai Golkar sudah bisa menentukan siapa calon yang akan diusung. Hal ini lantaran, Golkar tidak ingin terlambat dalam melakukan persiapan.
Untuk langkah awal, dalam waktu dekat ini, Golkar akan menjalin komunikasi politik dengan seluruh parpol pemilik kursi di parlemen. Diakuinya, dengan perolehan hanya 5 kursi, Partai Golkar memang membutuhkan koalisi dengan partai lainnya untuk bisa mengusung calon Bupati.
“Termasuk dengan PAN dan NasDem, kita akan jalin komunikasi dengan semuanya,” imbuh dia.
Sementara itu, Ketua DPD Partai NasDem Gunungkidul, Suparjo menyatakan bahwa memang hingga saat ini tidak ada gerakan politik secara bersama yang dilakukan dengan parpol pengusung Badingah. NasDem sendiri memang masih sibuk dalam memilih dan menyaring nama-nama yang akan diusung dalam Pilkada. Sebagaimana diketahui, dengan perolehan 9 kursi, NasDem memang bisa lebih leluasa dalam menentukan langkah lantaran tak memerlukan koalisi.
“Kita masih internal saja persiapannya,” paparnya.
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
BKPPD Gunungkidul Kembali Dalami Dugaan Perselingkuhan ASN
-
Sosial1 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Dikukuhan Sebagai Ketua Pengurus Daerah Keluarga Organisasi Tarung Derajat
-
Sosial1 minggu yang lalu
43 Tahun Berdayakan UMKM Gunungkidul, Koperasi Marsudi Mulyo Terus Berinovasi
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
Terkendala Aturan, Proses PAW 3 Lurah di Gunungkidul Belum Bisa Dilakukan
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Dibalut Horor, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Sahabat Sejati
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Pecat 2 ASN Yang Terlibat Skandal Asusila
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Sosial2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Aliansi Jaga Demokrasi Bersama BEM DIY Demo Tuntut Adili Jokowi