Info Ringan
Picu Timbulnya Penyakit, Buka Puasa Langsung Minum Es Tidak Disarankan
Wonosari,(pidjar.com)–Pola makan pada saat berbuka puasa dan sahur nampaknya harus lebih diperhatikan untuk tetap menjaga kondisi badan agar tetap sehat. Pasalnya, aktifitas puasa pada saat ini yang bersamaan dengan datangnya musim pancaroba membuat tubuh rawan terjangkit penyakit. Pola makan yang tidak sehat membuat daya tahan tubuh melemah dan memicu timbulnya penyakit pada tubuh.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Priyanta Madya Satmaka mengatakan, memasuki musim pancaroba atau peralihan musim hujan ke musim kemarau saat ini terjadi peningkatan kunjungan ke puskesmas dan rumah sakit. Dari data yang ada, keluhan pasien adalah batuk pilek dan sedikit demam.
“Karena saat ini masuk musim pancaroba daya tahan tubuh mulai menurun. Terlebih banyak masyarakat yang menjalankan ibadah puasa,” kata Priyanta kepada pidjar.com, Jumat (17/05/2019).
Ia menjelaskan, turunnya daya tahan tubuh sendiri lantaran beberapa pola hidup tidak sehat yang dijalani. Dirinya memberi contoh, saat ini banyak masyarakat yang berbuka puasa namun memilih minum minuman dingin yang justru menyebabkan kondisi tubuh semakin menurun.
“Siangnya panas, tapi malah minum es jadi belum ada penyesuaian pada tubuh dan malah membuat kondisi tubuh melemah,” kata dia.
Lebih lanjut dikatakannya, seharusnya untuk berbuka puasa haruslah minum minuman yang hangat terlebih dahulu. Kemudian juga tidak dianjurkan untuk langsung mengkonsumsi makanan berat.
“Sebaiknya minum hangat, manis kemudian makan ringan. Ditinggal sholat magrib baru kemudian makan berat. Sehingga kondisi lambung tidak dipaksa langsung kerja keras,” imbuh dia.
Kemudian, untuk sahur sendiri juga disarankan untuk hidangan serba hangat. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan nafsu makan. Sehingga nantinya apa yang dimakan dapat berubah menjadi energi.
“Jangan lupa makanan berprotein, vitamin, mineral, karbohidrat. Buah-buahan dan sayur juga sangat penting,” kata Priyanta.
Dirinya menambahkan, untuk menghindari dehidrasi, sebaiknya setiap hari manusia harus minum minimal 8 gelas. Namun lantaran berpuasa pola tersebut dapat diganti ketika sehabis berbuka hingga nantinya sahur tiba.
“Minimal 8 gelas, agar cairan dalam tubuh selalu terjaga,” bebernya.
Priyanta menambahkan, akibat daya tahan tubuh yang menurun dapat memicu terjadinya penyakit dalam tubuh. Pihaknya selama bulan puasa ini banyak masyarakat yang mengidap batuk, pilek dan flu.
“Ada juga diare, panas dalam dan alergi. Tapi untuk data berapanya (jumlah pasien) belum bisa karena itu kan bulanan,” tutupnya.
-
Uncategorized24 jam yang lalu
Sutradara TV Swasta Masuk Deretan Nama Bursa Pilkada Gunungkidul
-
Politik3 minggu yang lalu
Mandat PAN Turun, Mahmud Ardi Widanta Kembali Maju di Pilkada Gunungkidul
-
Peristiwa5 hari yang lalu
Kecelakaan Hebat di Jalan Baron, Dua Orang Tak Sadarkan Diri
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Lantik 5 Pejabat Pimpinan dan Rotasi Puluhan Pegawai
-
Pariwisata1 minggu yang lalu
Drini Park, Destinasi Wisata Anyar Yang Suguhkan Keindahan Kawasan Pesisir Selatan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mesum di Sekolah, Dua Guru SD Dipecat
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Dua Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Jalan Jogja-Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tenggelam di Sungai Oya, Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
-
Sosial2 minggu yang lalu
Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Lebaran Hari Ini
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Sunaryanta Gelar Pertemuan dengan Petinggi Gerindra, Bahas Pilkada ?
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puncak Arus Mudik Diperkirakan 9 April, Sejumlah Jalur Alternatif Disiapkan