Info Ringan
Picu Timbulnya Penyakit, Buka Puasa Langsung Minum Es Tidak Disarankan
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pola makan pada saat berbuka puasa dan sahur nampaknya harus lebih diperhatikan untuk tetap menjaga kondisi badan agar tetap sehat. Pasalnya, aktifitas puasa pada saat ini yang bersamaan dengan datangnya musim pancaroba membuat tubuh rawan terjangkit penyakit. Pola makan yang tidak sehat membuat daya tahan tubuh melemah dan memicu timbulnya penyakit pada tubuh.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Priyanta Madya Satmaka mengatakan, memasuki musim pancaroba atau peralihan musim hujan ke musim kemarau saat ini terjadi peningkatan kunjungan ke puskesmas dan rumah sakit. Dari data yang ada, keluhan pasien adalah batuk pilek dan sedikit demam.
“Karena saat ini masuk musim pancaroba daya tahan tubuh mulai menurun. Terlebih banyak masyarakat yang menjalankan ibadah puasa,” kata Priyanta kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Jumat (17/05/2019).
Ia menjelaskan, turunnya daya tahan tubuh sendiri lantaran beberapa pola hidup tidak sehat yang dijalani. Dirinya memberi contoh, saat ini banyak masyarakat yang berbuka puasa namun memilih minum minuman dingin yang justru menyebabkan kondisi tubuh semakin menurun.
“Siangnya panas, tapi malah minum es jadi belum ada penyesuaian pada tubuh dan malah membuat kondisi tubuh melemah,” kata dia.
Lebih lanjut dikatakannya, seharusnya untuk berbuka puasa haruslah minum minuman yang hangat terlebih dahulu. Kemudian juga tidak dianjurkan untuk langsung mengkonsumsi makanan berat.
“Sebaiknya minum hangat, manis kemudian makan ringan. Ditinggal sholat magrib baru kemudian makan berat. Sehingga kondisi lambung tidak dipaksa langsung kerja keras,” imbuh dia.
Kemudian, untuk sahur sendiri juga disarankan untuk hidangan serba hangat. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan nafsu makan. Sehingga nantinya apa yang dimakan dapat berubah menjadi energi.
“Jangan lupa makanan berprotein, vitamin, mineral, karbohidrat. Buah-buahan dan sayur juga sangat penting,” kata Priyanta.
Dirinya menambahkan, untuk menghindari dehidrasi, sebaiknya setiap hari manusia harus minum minimal 8 gelas. Namun lantaran berpuasa pola tersebut dapat diganti ketika sehabis berbuka hingga nantinya sahur tiba.
“Minimal 8 gelas, agar cairan dalam tubuh selalu terjaga,” bebernya.
Priyanta menambahkan, akibat daya tahan tubuh yang menurun dapat memicu terjadinya penyakit dalam tubuh. Pihaknya selama bulan puasa ini banyak masyarakat yang mengidap batuk, pilek dan flu.
“Ada juga diare, panas dalam dan alergi. Tapi untuk data berapanya (jumlah pasien) belum bisa karena itu kan bulanan,” tutupnya.
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Beri Sanksi ke ASN, Satu Diantaranya Dipecat
-
Politik3 hari yang lalu
Sunaryanta -Ardi Sisir Basis Muhammadiyah
-
Politik1 minggu yang lalu
Pecah Kongsi PKB-NU di Pilkada Gunungkidul, Ulama Kukuh Tetap Dukung Sunaryanta
-
Politik1 minggu yang lalu
Tim Sunaryanta-Ardi Dibentuk, Gabungkan Relawan dan Mesin Partai Langganan Pemenang Pilkada
-
Peristiwa7 hari yang lalu
Kecelakaan Tunggal, Sebuah Mobil Terpental Hingga Seberangi Sungai di Playen
-
Politik2 minggu yang lalu
Show Of Force Sunaryanta-Ardi, Lari ke KPU Bawa Ribuan Relawan
-
Pemerintahan2 hari yang lalu
Kapasitas Mulai Penuh, Pemkab Gunungkidul Wacanakan Perluasan TPAS Wukirsari
-
event3 minggu yang lalu
Tiang Senja Gelar Pameran Tunggal Bertajuk Api dalam Titik Perhatian
-
Politik4 hari yang lalu
Benyamin Sudarmaji Deklarasikan Dukungan Untuk Sunaryanta-Ardi
-
Sosial3 minggu yang lalu
Hanya 6 Anggota DPRD Gunungkidul Yang Ikuti Upacara Penurunan Bendera, Warga : Ragukan Jiwa Nasionalisme
-
event2 minggu yang lalu
SD Muhammadyah 1 Ngaglik Gelar Workshop Pelatihan Olimpiade Sains Nasional
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Anggota DPRD Gunungkidul Resmi Dilantik, Suara PKB Naik Signifikan