fbpx
Connect with us

Pendidikan

Rencana Pengadaan Kuota Internet Untuk Para Siswa Selama KBM Online, Dari Mana Dananya?

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Sudah sejak beberapa waktu terakhir ini kegiatan belajar mengajar (KBM) di lingkungan sekolah diliburkan. Proses pembelajaran sendiri diganti dengan pembelajaran secara online.

Guna meringankan beban para wali murid, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul saat ini tengah mempersiapkan pengadaan kuota internet bagi siswa. Nantinya, pemerintah akan mengalokasikan dana Bantuan Operasional Siswa (BOS) untuk pengadaan kuota internet ini.

Kasubbag Perencanaan Disdikpora Gunungkidul, Sumarno menjelaskan, pihaknya kini sedang melakukan kajian dari sisi regulasi baik petunjuk teknis Bantuan Operasional Siswa (BOS) dan surat edaran Mendikbud. Nantinya setelah juknis dan edaran turun, pihaknya akan segera mengeluarkan kebijakan berkaitan dengan pengadaan kuota internet untuk siswa tersebut.

Berita Lainnya  Klaster Covid-19 Darul Quran Tak Pengaruhi Kegiatan 33 Ponpes di Gunungkidul

“Kami masih menunggu juknisnya,” kata Sumarno, Senin (13/04/2020).

Menurutnya, skema pendanaan melalui BOS sendiri memang sangat memungkinkan. Selama ini, para siswa di Sekolah Dasar mendapatkan bantuan Rp. 900 ribu per siswa per tahun. Sedangkan untuk siswa Sekolah Menengah Pertama mendapatkan alokasi bantuan sebesar Rp. 1,1 juta per anak per tahun. Bantuan tersebut digunakan untuk operasional siswa dalam pembelajaran.

“Selama ini digunakan untuk menunjang pembelajaran, honor GTT dan lain sebagainya,” imbuh dia.

Sementara itu, Kepala Disdikpora Gunungkidul, Bahron Rasyid menandaskan, Kemendikbud akan segera menindaklanjuti rencana pembelian kuota siswa menggunakan dana BOS. Menurutnya juknis baru itu akan segera terbit dalam waktu dekat.

Berita Lainnya  Resmi, Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah Ditunda

“Saat ini kami sedang mendata sekolah mana yang menggunakan daring, berapa anak jumlahnya karena di Gunungkidul sendiri tidak semua sekolah menggunakan daring untuk KBM,” beber Bahron.

Menurutnya, dana BOS saat ini sudah berada di sekolah masing-masing. Sehingga jika juknis turun, maka akan langsung bisa segera terealisasi.

“Jika digunakan untuk beli kuota penunjang KBM ya sah-sah saja,” jelas dia.

Terpisah, Kepala SMPN 1 Playen, Syaebani mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut berkaitan dengan stetmen Mendikbud. Pihaknya mengaku, saat ini siswa-siwi melakukan KBM dalam jaringan dan luar jaringan dengan masing-masing guru.

“Tapi sudah kami petakan berapa yang menggunakan daring berapa yang luar jaringan,” tandasnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler