Pendidikan
Rencana Pengadaan Kuota Internet Untuk Para Siswa Selama KBM Online, Dari Mana Dananya?
Wonosari,(pidjar.com)–Sudah sejak beberapa waktu terakhir ini kegiatan belajar mengajar (KBM) di lingkungan sekolah diliburkan. Proses pembelajaran sendiri diganti dengan pembelajaran secara online.
Guna meringankan beban para wali murid, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul saat ini tengah mempersiapkan pengadaan kuota internet bagi siswa. Nantinya, pemerintah akan mengalokasikan dana Bantuan Operasional Siswa (BOS) untuk pengadaan kuota internet ini.
Kasubbag Perencanaan Disdikpora Gunungkidul, Sumarno menjelaskan, pihaknya kini sedang melakukan kajian dari sisi regulasi baik petunjuk teknis Bantuan Operasional Siswa (BOS) dan surat edaran Mendikbud. Nantinya setelah juknis dan edaran turun, pihaknya akan segera mengeluarkan kebijakan berkaitan dengan pengadaan kuota internet untuk siswa tersebut.
“Kami masih menunggu juknisnya,” kata Sumarno, Senin (13/04/2020).
Menurutnya, skema pendanaan melalui BOS sendiri memang sangat memungkinkan. Selama ini, para siswa di Sekolah Dasar mendapatkan bantuan Rp. 900 ribu per siswa per tahun. Sedangkan untuk siswa Sekolah Menengah Pertama mendapatkan alokasi bantuan sebesar Rp. 1,1 juta per anak per tahun. Bantuan tersebut digunakan untuk operasional siswa dalam pembelajaran.
“Selama ini digunakan untuk menunjang pembelajaran, honor GTT dan lain sebagainya,” imbuh dia.
Sementara itu, Kepala Disdikpora Gunungkidul, Bahron Rasyid menandaskan, Kemendikbud akan segera menindaklanjuti rencana pembelian kuota siswa menggunakan dana BOS. Menurutnya juknis baru itu akan segera terbit dalam waktu dekat.
“Saat ini kami sedang mendata sekolah mana yang menggunakan daring, berapa anak jumlahnya karena di Gunungkidul sendiri tidak semua sekolah menggunakan daring untuk KBM,” beber Bahron.
Menurutnya, dana BOS saat ini sudah berada di sekolah masing-masing. Sehingga jika juknis turun, maka akan langsung bisa segera terealisasi.
“Jika digunakan untuk beli kuota penunjang KBM ya sah-sah saja,” jelas dia.
Terpisah, Kepala SMPN 1 Playen, Syaebani mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut berkaitan dengan stetmen Mendikbud. Pihaknya mengaku, saat ini siswa-siwi melakukan KBM dalam jaringan dan luar jaringan dengan masing-masing guru.
“Tapi sudah kami petakan berapa yang menggunakan daring berapa yang luar jaringan,” tandasnya.
-
Politik1 hari yang lalu
Sutradara TV Swasta Masuk Deretan Nama Bursa Pilkada Gunungkidul
-
Politik3 minggu yang lalu
Mandat PAN Turun, Mahmud Ardi Widanta Kembali Maju di Pilkada Gunungkidul
-
Peristiwa6 hari yang lalu
Kecelakaan Hebat di Jalan Baron, Dua Orang Tak Sadarkan Diri
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Pariwisata1 minggu yang lalu
Drini Park, Destinasi Wisata Anyar Yang Suguhkan Keindahan Kawasan Pesisir Selatan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Lantik 5 Pejabat Pimpinan dan Rotasi Puluhan Pegawai
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mesum di Sekolah, Dua Guru SD Dipecat
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Dua Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Jalan Jogja-Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tenggelam di Sungai Oya, Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
-
Sosial2 minggu yang lalu
Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Lebaran Hari Ini
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Sunaryanta Gelar Pertemuan dengan Petinggi Gerindra, Bahas Pilkada ?
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puncak Arus Mudik Diperkirakan 9 April, Sejumlah Jalur Alternatif Disiapkan