Sosial
Sibuknya Ngalim Jelang Ramadhan, Harus Buat Hingga Ribuan Wajan
Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Menjelang bulan suci Ramadhan ini nampaknya menjadi berkah tersendiri bagi para pengrajin peralatan dapur. Pasalnya, dalam beberapa hari terakhir ini, permintaan peralatan berbahan alumunium mengalami kenaikan hingga mencapai belasan persen. Kenaikan pesanan ini diperkirakan akan terus terjadi hingga mendekati hari raya.
Seperti dapat dilihat di rumah industri milik Ngalim warga Padukuhan Wiyoko, Desa Plembutan, Kecamatan Playen. Ngalim sendiri selama ini berprofesi sebagai produsen wajan. Kesibukan mulai nampak di rumah sederhana tersebut. Terlihat Ngalim bersama sejumlah pekerjanya melakukan proses pembuatan wajan dalam jumlah yang cukup banyak.
Kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Ngalim mengatakan, beberapa hari terakhir ini menjadi hari yang sibuk baginya. Pasalnya, pesanan untuk perkakas dapur yang ia produksi ini mulai deras mengalir. Peningkatan permintaan wajan sendiri telah terjadi sepekan menjelang puasa ini.
Pada hari biasa, kata Ngalim, permintaan wajan di pasaran berkisar 1.500 buah. Namun lantaran permintaan terus meningkat pihaknya terpaksa harus kerja ekstra untuk membuat 1.750 buah wajan.
“Kenaikan ini kita perkirakan mencapai 16 persen dibandingkan dengan bulan-bulan biasa,” kata Ngalim, Selasa (30/04/2019).
Dengan adanya kenikan permintaan wajan, dirinya juga harus menaikkan stok bahan dasar pembuatan wajan. Biasanya per minggu, rumah industri miliknya hanya menghabiskan 6 ton alumunium. Namun saat ini, di gudang harus ada sekitar 8 ton bahan siap diolah.
“Dikerjakan sampai malam, kebanyakan malah malam hari dan saya melibatkan sekitar 30 orang untuk membuat wajan,” kata dia.
Ngalim menjelaskan, banyaknya permintaan wajan tidak hanya dari wilayah Yogyakarta saja. Ia menyebut, pesanan juga tak kalah banyak berasal dari luar kota.
“Banyak pesanan dari kota besar lain di Indonesia,” kata dia.
Ngalim menceritakan awal mula berdirinya industri wajan tersebut bukanlah hal yang instan. Ia bersama keluarga mulai merintis usahanya tersebut dari nol. Mulanya, ia hanya memproduksi dengan skala kecil dan memasarkannya sendiri secara langsung kepada konsumen. Namun seiring berkembangnya relasi yang ia miliki, sebuah pemasok produk wajan berskala besar di Yogyakarta menggandengnya untuk bekerjasama.
“Sejak 2,5 tahun terakhir ini kami bekerjasama. Sehingga kita produksi juga sudah nyaman karena sudah dapat pasar yang jelas,” ungkap dia.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan5 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
‘Modal Nekat’ Garapan Imam Darto, Sukses Kocok Perut Penonton Yogya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan1 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Akhirnya! Kopi Tuku Sapa Tetangga di Yogya