Pemerintahan
Tanah Masih Labil di Titik Longsor, Pemerintah Belum Berani Ambil Tindakan





Wonosari,(pidjar.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul masih merasa was-was dengan kondisi tanah di titik longsor Padukuhan Tegalrejo, Kalurahan Tegalrejo, Kapanewon Gedangsari. Tanah yang masih labil menjadi perhitungan tersendiri bagi pemerintah untuk menunda gerakan karena diprediksi akan ada longsor susulan. Dengan demikian, masyarakat setempat harus melaju memutar sejauh 5 kilometer untuk beraktivitasblantaran masih terbendung material.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono, mengatakan dari laporan data kejadian kebencanaan, sebanyak 204 bencana terjadi hingga saat ini. Kejadian kebencanaan didominasi oleh tanah longsor dengan 127 kejadian. Guna menyikapi potensi terjadinya kebencanaan, dirinya meminta masyarakat di kawasan rawan bencana meningkatkan kewaspadaan khususnya saat terjadi hujan dengan durasi yang lama.
“Himbauan tentu agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan manakala terjadi cuaca ekstrim untuk segera berlindung ke tempat yang lebih aman, kemudian perbarui informasi cuaca dari BMKG,” kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono, Rabu (22/02/2023).
Memang, tanah longsor yang cukup besar terjadi di Kalurahan Tegalrejo, Kapanewon Gedangsari, beberapa waktu lalu. Dalam penanganannya, pihaknya bersama instansi terkait sudah mengunjungi lokasi longsor. Namun demikian, kondisi tanah yang masih labil dan material yang cukup banyak membuat pihaknya belum dapat mengevakuasi material longsor.
“Kendala melakukan evakuasi karena kemiringan medan dan banyaknya material, kami tetap koordinasi dengan DPUPRKP sebagai dinas teknis dan penganggaran dari Bappeda,” terang Purwono.





Kepala Bidang Bina Marga, DPUPRKP Gunungkidul, Wadiyana, saat ditemui mengatakan penanganan jalan di Kalurahan Tegalrejo yang putus akibat material longsor tengah dikoordinasikan dengan pimpinan. Dari informasi yang ia terima, tanah di lokasi longsor masih terdapat pergerakan sehingga membahayakan ketika dilakukan evakuasi.
“Sedang dikoordinasikan dengan Sekretariat Daerah, kan itu butuh anggaran besar. Masih kita kajian secara teknis,” ucap dia.
Sementara Dukuh Tegalrejo, Fajar Dwi Prasetyo, menyampaikan jika akibat terputusnya jalan akibat material longsoran menyebabkan warga harus menggunakan jalan alternatif yang jaraknya lebih jauh. Dijelaskannya, arus kendaraan dialihkan menuju Dusun Harga sari menuju Trembono yang tembus di Wilayah Bayat. Hal itu menurutnya cukup menyulitkan warga yang akan beraktifitas, pasalnya jalan yang tertutup material merupakan jalan utama masyarakat.
“Ya harus menambah waktu sekitar 30 menit di jalan alternatif, tertutupnya jalan menghambat warga menuju ke sekolah, ke pasar, dan pergi bekerja,” ungkapnya.
Saat ini, material longsoran masih menutup seluruh badan jalan disana. Sehingga ia berharap agar pemerintah dapat bergerak cepat guna mengatasi hal tersebut. Menurutnya, setidaknya instansi terkait dapat membuka akses jalan bagi kendaraan roda dua sehingga mempermudah warga setempat.
“Kalau bisa dibantu supaya roda dua bisa lewat, disini mayoritas kerja di Bayat dan jalan utamanya cuma itu. Harus muter lebih jauh dan lebih lama kalau warga mau ke tempat kerja,” pungkasnya.

-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Berduaan di Kamar Kost Hingga Open BO, Sejumlah Wanita Muda Digerebek Warga
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Jalan Panggang Imogiri, Pemotor Meregang Nyawa
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Allin, Anak Guru PAUD Yang Terima Beasiswa Dari 7 Universitas Luar Negeri
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Rongkop, Seorang Pelajar Tewas Usai Terlempar Sejauh 15 Meter di Jurang
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Banyak ASN dan Keluarga Mampu Masuk Daftar DTKS, Dinsos Gunungkidul Coret 30 Ribu Data
-
Pariwisata3 minggu yang lalu
Plesiran ke Obelix Sea View, Menikmati Sunset di Atas Tebing Pinggir Pantai Selatan Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Pilu Ratno, Pekerja Bangunan Yang Harus Kehilangan 2 Tangannya Karena Tersengat Listrik
-
Sosial1 minggu yang lalu
Menang Banding Usai Dipecat Karena Berselingkuh, Mantan ASN Minta Diaktifkan Bupati
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Pemerintah Gunungkidul Akan Buka Pendaftaran 439 Formasi PPPK
-
Sosial1 minggu yang lalu
Sosok Soleh Eko Wibowo, Rela Mulung Usai Pulang Sekolah Demi Bantu Ekonomi Keluarga
-
Hukum3 hari yang lalu
Tertangkap Basah Saat Beraksi Curi Kambing, Dua Pria Gunungkidul Babak Belur Diamuk Warga
-
Sosial2 hari yang lalu
Siswa Gunungkidul Yang Tak Malu Memulung Usai Pulang Sekolah Mendapat Perhatian Khalayak