Connect with us

Politik

Terpilih Kembali Untuk Periode Ketiga, 3 Kepala Desa Ini Mengaku Tak Keluar Uang Banyak

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemilihan umum kepala desa serentak di Gunungkidul telah usai dilaksanakan. Hari itu juga, bisa langsung diketahui pemenang Pilkades yang kemudian akan berhak menyandang jabatan kepala desa.

Sejumlah fakta menarik terkait hasil dari Pilkades ini mulai bermunculan. Dalam pemilihan kali ini, selain gugurnya belasan incumbent, ada 3 calon kepala desa yang secara jumawa berhasil menjabat untuk periode ketiganya. Adapun tiga kepala desa yang untuk ketiga kalinya terpilih tersebut yakni, Kades Kepek, Kecamatan, Bambang Setiyawan; Kades Kemadang, Sutono dan Kades Bendungan, Kecamatan Karangmojo, Santosa. Yang menarik, ketiga petahana tersebut mengaku tidak banyak mengeluarkan biaya dalam Pilkades ini. Track record baik di mata masyarakat selama menjabat menjadi modal utama mereka dalam mengikuti Pilkades kali ini.

Kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Bambang kades terpilih merasa bersyukur atas terpilihnya kembali dirinya menjadi kepala desa. Menurutnya, tak banyak trik yang ia bagi dalam memenangkan sengitnya persaingan di Pilkades Kepek ini. Ia hanya menyebut bahwa dengan tidak mengendorkan pendekatan terhadap masyarakat adalah kunci dalam kampanyenya.

Berita Lainnya  Pemanfaatan Tanah Kas Desa, Pemerintah Awasi 50 Kalurahan

“Persiapan masih sama, sambang silaturahmi terus saya lakukan. Apa lagi karena ada 3 calon lain, maka pendekatan justru lebih kami siapkan,” ucap dia, Senin (26/11/2019).

Keterpilihannya yang ketiga ini menurutnya membuktikan bahwa program yang ia jalankan selama ini berguna bagi masyatakat. Periode ketiga ini disebutnya menjadikan semangat tersendiri bagi dirinya. Untuk itu dirinya berniat akan meneruskan apa yang telah ia kerjakan selama ini.

“Jadi visi misi saya itu bukan apa yang saya mau, tetapi apa yang masyarakat inginkan. Sehingga nanti akan kita lanjutkan sampai 2025,” kata Bambang.

Terkait dengan biaya yang dikeluarkan, dalam pilkades kali ini, tidak memungkiri bahwa ada biaya yang dikeluarkan. Namun dirinya enggan menyebut jumlah nominalnya lantaran selama ini banyak muncul sumbangan dari relawan.

Berita Lainnya  Gantikan Patung Pengendang, Tugu Tobong Gamping Akhirnya Segera Dibangun di Bundaran Siyono

“Saya kumpul di angkringan, sudah ada yang bayarin. Saya mau pasang gambar malah sudah ada yang memesankan. Di era seperti ini, saya punya relawan yang tidak hanya mendukung tetapi membantu saya,” paparnya.

Bambang menambahkan, terpilihnya dirinya bukanlah ambisi dirinya. Namun ia berprinsip apa yang telah ia kerjakan tidak akan ia tinggal sampai nanti terlaksana dengan baik.

“Istilahnya saya tidak mau setengah-setengah, tidak mau ninggal kokoh,” pungkasnya.

Sementara itu, Kades terpilih Desa Bendungan, Santosa mengatakan, dalam pilkades kali ini dirinya justru tidak melakukan persiapan secara khusus. Sebab selama 12 tahun menjabat, menurutnya sudah lebih dari sekedar janji kampanye.

“Saya sudah dua periode, biar masyarakat yang menilai bagaimana kerja saya. Dan ternyata saya masih diberi kesempatan melanjutkan menjadi kepala desa,” ungkap Santosa.

Terkait biaya kampanye, Santosa mengaku tidak banyak mengeluarkan uang. Sebab, dirinya sama sekali tidak memasang banner atau foto apapun untuk mempromosikan dirinya.

Berita Lainnya  Minimnya Sosialisasi Jadi Sebab Pemanfaatan E Ticketing Kurang Maksimal

“Kalau masalah mau perkenalan wajah kan sudah 12 tahun saya jadi kades. Kemarin tidak pakai banner. Mungkin biaya yang dikekuarkan tidak sampai Rp 10 juta,” ungkap dia.

Sementara itu, Kades terpilih Desa Kemadang, Sutono mengatakan bahwa apa yang ia peroleh ini tidak lepas dari dukungan masyarakat Desa Kemadang. Sebab pada pilkades kali ini dirinya berhasil menang telak atas lawannya.

“Terimakasih kepada warga Desa Kemadang yang masih percaya dan memberikan harapannya kepada saya. Amanah ini akan saya lakukan sebaik-baiknya,” beber Sutono.

Disinggung mengenai biaya yang dikeluarkan, ia enggan menyebutkannya. Sebab menurutnya banyak bantuan diberikan oleh para relawan yang tidak bisa dinilai dengan uang.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 minggu yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Pariwisata4 minggu yang lalu

Kementerian BUMN dan Sejumlah Perusahaannya Bagikan Bantuan TJSL ke Warga DIY

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– Kementerian BUMN bersama perusahaan yang berada di bawah naungan BUMN, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (Persero)...

Pariwisata1 bulan yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata1 bulan yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Berita Terpopuler