fbpx
Connect with us

Pendidikan

Viral Atap Gedung SDN Beji Rusak Hanya Ditutup Terpal, Dinas Pendidikan Anggarkan Perbaikan

Diterbitkan

pada

BDG

Patuk, (pidjar.com)–Adanya kerusakan pada bangunan SDN Beji, Kalurahan Beji, Kapanewon Patuk menjadi perhatian sejumlah pihak. Kerusakan pada bagian atap ruang kelas 6 sekolah negeri tersebut memang menjadikan proses pembelajaran kerap terkendala khususnya saat musim penghujan seperti sekarang ini. Untuk mengantisipasi kerusakan yang lebih luas, untuk sementara pihak sekolah kemudian menutup bagian atap dengan terpal agar tidak bocor dan merusak bagian bangunan lainnya.

Berkaitan dengan kabar kerusakan yang terjadi pada bangunan SDN Beji ini, Pemkab Gunungkidul menjanjikan akan segera memberikan anggaran perbaikan. Rencananya, perbaikan akan dilaksanakan pada tahun 2022 ini.

Sekretaris Dinas Pendidikan Gunungkidul, Winarno, mengungkapkan telah mendengar adanya informasi kerusakan pada bangunan SD N Beji. Informasi sendiri telah dilakukan tindak lanjut oleh jajarannya. Pihaknya sedang melakukan pendataan atas kerusakan yang terjadi. Ia menyampaikan jika dalam proses perbaikan nantinya kebutuhannya akan dimasukkan dalam APBD Perubahan 2022.

Berita Lainnya  Skema Sekolah Kejuruan Berikan Pembelajaran Produktif di Masa Pembelajaran Daring

“Total anggaran perbaikan yang diperlukan belum bisa merinci ya, tapi yang jelas akan kami masukkan ke APBD Perubahan,” ungkapnya, Selasa (18/01/2022).

Lebih lanjut ia mengatakan, dalam kaitannya dengan perbaikan ataupun rehab gedung sekolah sebelumnya terdapat anggaran tersendiri yang bersifat swakelola. Namun demikian penggunaannya menurut Winarno adalah diperuntukan perbaikan-perbaikan ringan seperti pembangunan pagar serta pengecatan gedung sekolah.

“Tahun lalu itu sebenarnya sudah ada anggaran untuk rehab sekolah dengan swakelola,” imbuh Winarno.

Sementara itu, Kepala SDN Beji, Jumariyah, menyampaikan jumlah siswa di SDN Beji sebanyak 86 siswa mulai dari kelas 1 hingga kelas 6. Sejak diberlakukannya pembelajaran di rumah akibat pandemi, menyebabkan gedung sekolah jarang didatangi sehingga kurang terpantau kondisinya. Ia mengungkapkan jika genteng terakhir diperbaiki pada bencana gempa tahun 2006 silam. Adanya genteng yang bocor memang sangat terasa ketika musim penghujan tiba. Berdasarkan hasil rapat, maka pihaknya pun untuk sementara menutup genteng yang bocor menggunakan terpal agar air tidak jatuh ke lantai ruangan.

Berita Lainnya  Dinas Kesehatan: Ada Penularan Siswa, Belum Semua Sekolah Siap Berlakukan Pembelajaran Tatap Muka

“Sekarang kan sudah mulai pembelajaran tatap muka dan beberapa plafonnya memang jebol jadi sejak awal Januari kemarin sudah ditutup pakai terpal,” pungkasnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler