Connect with us

Pariwisata

Kali Ngalang Akan Disulap Jadi Obyek Wisata Edukasi

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Jejak biota laut zaman purba ditemukan di bawah jembatan Kali Ngalang, tepatnya di Padukuhan Plosodoyong, Kalurahan Ngalang, Kapanewon Gedangsari. Adanya penemuan fosil tersebut membuktikan bahwa dulunya Gunungkidul adalah lautan.

Geosite Kali Ngalang merupakan bagian dari sedimentasi setelah adanya letusan Gunung Api Purba Nglanggeran kala itu yang kemudian menghasilkan endapan. Batuan di Kali ini masuk dalam Formasi Sambipitu, di sana dapat dijumpai fosil jejak biota laut (cacing laut) pada batuan pasir yang diperkirakan berumur 20 juta tahun. Untuk lebar cacing sendiri antara 5 sampai dengan 7 meter.

Di kawasan Kali Ngalang ini sekitar 500 meter ke arah hilir dapat pula dijumpai kontak atau sentuhan stratigrafi dengan Formasi Oya. Kemudian dapat dijumpai pula adanya sesar makro yang sangat baik untuk studi ilmu geologi.

Berita Lainnya  Geopark Gunungsewu di Tengah Desakan Investasi Penambangan, Industri dan Pariwisata

Selama ini, pemerintah bekerja sama dengan sejumlah lembaga dan pakar terus berusaha menggali potensi potensi yang ada di sekitar kali Ngalang tersebut. Sampai pada akhirnya, kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan geosite yang merupakan bagian dari Geopark.

“Sejak adanya penemuan ini kemudian ramai dikunjungi untuk penelitian dan mulai dibuka untuk umum,” terang Supartono Kepala bidang pengembangan destinasi, Dinas Pariwisata, Rabu (11/11/2020).

Dari arah hulu dari situs fosil cacing purba tersebut jika berjalan sekitar 1 km akan dijumpai satu series endapan Turbidit yang lengkap. Hal tersebut sangatlah jarang dijumpai di Gunungkidul ataupun daerah lain, sehingga memiliki nilai geologi yang sangat tinggi. Series endapat tersebut meliputi bergelombang, paralel laminasi, hingga ada patahan Kali Ngalang untuk mempelajari tentang gempa bumi.

Berita Lainnya  Harus Nol Wisatawan, Pemerintah Akan Sterilisasi Lokasi Wisata di Malam Pergantian Tahun

“Sesuai dengan aturan yang berlaku, Geosite merupakan bagian dari geopark maka dari itu pengembangan sangatlah perlu dilakukan melalui pengembangan destinasi pariwisata yang mengedepankan konservasi, pendidikan, pertumbuhan ekonomi lokal. Maka dari itu, pemerintah bersama dengan pihak terkait memiliki gagasan untuk pengembangan Kawasan Geosite kali Ngalang ini,” terang dia.

Adapun rencananya pemerintah akan mengembangkan kawasan Geosite Kali Ngalang ini sebagai kawasan wisata minat khusus. Dimana digunakan untuk penelitian, edukasi dan lainnya. Beberapa waktu lalu sejumlah OPD telah melakukan survey di lapangan untuk penyusunan DED Geosite tersebut.

Nantinya pada kawasan tersebut akan dibangun sarana prasarana yang memadai bagi pengunjung umum maupun mereka yang akan mengadakan penelitian. Mulai dari pendopo, gazebo, ruang pajang (pamer), penanda kawasan akan dilengkapi oleh pemerintah.

“Pada situs itu tidak boleh ada bangunan karena dapat merubah dan merusak situs yang ada,” jelasnya.

Berita Lainnya  Libur Natal, Dinas Pariwisata Gunungkidul Raup Retribusi 1,3 Miliar

Hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Harry Sukmono. Menurutnya wisata edukasi khususnya yang berkaitan dengan kegeologian menjadi konsep pengembangan dan konservasi situs geosite yang dimiliki di Kali Ngalang tersebut.

“Menambah pilihan obyek wisata minat khusus di Gunungkidul. untuk yang mau mengenal lebih dalam tentang geologi tentu dapat berkunjung ke sini,” sambungnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler