Connect with us

Pariwisata

Berkunjung ke Teras Kaca Nguluran Yang Kini Makin Aduhai

Diterbitkan

pada

BDG

Panggang,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Berbicara mengenai lokasi wisata di Gunungkidul memang tak akan ada habisnya. Terlebih, destinasi di sepanjang lebih dari 70 kilometer garis pantai menjadi buruan para pelancong baik dalam maupun luar negeri. Tak heran, jika selama masa PPKM ini minat wisatawan tetap tinggi untuk berkunjung meskipun di sejumlah pintu masuk TPR dijagaketat sehingga harus berputar balik.

Antusiasme wisatawan untuk berkunjung ke Gunungkidul sendiri memang sangat wajar. Potensi pantai selatan Gunungkidul adalah yang terbaik. Apalagi saat ini, telah mulai banyak fasilitas penunjang di kawasan ini. Semakin banyak pilihan para pelancong untuk menikmati panorama Pantai Gunungkidul.

Salah satu fasilitas wisata buatan untuk kawasan pantai yang pertama ada adalah Destinasi Wisata Teraskaca yang terletak di perbukitan Pantai Nguluran, Kalurahan Girikarto, Kapanewon Panggang. Wahana rekreasi dengan menyuguhkan keindahan bentang Laut Selatan dengan perpaduan tempat foto dengan bangunan kaca seolah menjadi teras dari bukit tebing ini bisa dikatakan menjadi pelopor di Gunungkidul.

Momentum penutupan obyek wisata lantaran PPKM justru menjadi momentum Teras Kaca untuk berbenah. Manajemen berkomitmen besar untuk memberikan pelayanan maksimal kepada para wisatawan yang berkunjung nanti jika lokasi wisata sudah diperbolehkan buka. Sejumlah syarat seperti Sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) bahkan sudah disiapkan sejak tahun 2020 lalu.

Seperti yang diketahui, sertifikasi CHSE dalah proses pemberian sertifikat kepada Usaha Pariwisata, Destinasi Pariwisata, dan Produk Pariwisata lainnya untuk menjamin kepada wisatawan terhadap pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan. Di lokasi ini juga sudah terpasang QR Code Aplikasi Peduli Lindungi.

Kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, pemilik Teraskaca Pantai Nguluran, Noor yang akrab dipanggil Pak Haji mengatakan, sejak awal kasus Covid19 muncul di Indonesia, pihaknya langsung berkonsentrasi dengan penerapan protokol kesehatan. Mulai dari pengaturan jarak, pengaturan jumlah pengunjung, mewajibkan pengunjung untuk cuci tangan dan menggunakan masker hingga sarana pendukung protokol kesehatan lainnya. Pihaknya juga secara konsisten mematuhi pertaturan pemerintah dalam penutupan lokasi wahan rekreasi miliknya yang memang berada di dalam garis pantai.

Berita Lainnya  Kewajiban Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi di Obyek Wisata di Tengah Minimnya Sinyal Internet

“Termasuk saat ini, kami mendukung penuh program vaksinasi dan anjuran pemerintah untuk menutup dulu lokasi wisata kami,” kata Pak Haji, Senin (11/10/2021).

Pak Haji menambahkan, saat ini ada sejumlah wahana foto yang bisa dimanfaatkan oleh para pengunjung di lokasi pantai ini. Diantaranya yakni Teras Kaca, Glass Boat, Becak Terbang, Giant Chair, Fly Gliding, Jogja Swing, dan Giant Terazzz. Ketujuh wahana ini selama ini selalu menjadi primadona wisatawan.

“Kami saat ini terus berbenah agar disaat pemerintah mengizinkan lokasi wisata buka, kami bisa memberikan pelayanan terbaik,” terang Noor.

Bahkan, belum lama ini, pihaknya mendapat apresiasi Planet Tourism Indonesia 2021. Beberapa waktu lalu, Planet Tourism menyelenggarakan Entrepreneurial Award 2021. Dalam kategori Business, Teraskaca Pantai Nguluran mendapatkan Silver Champion. Tentu prestasi ini cukup membanggakan di tengah penutupan seluruh obyek wisata di Gunungkidul.

Berita Lainnya  Gunungkidul Geopark Night Specta #5, NdarBoy dan Woro Widowati Bakal Manggung di Nglanggeran

“Kami tentu sangat terharu dengan apresiasi ini, selain menjadi pelopor pertama lokasi spot selfie di bibir pantai, sejauh ini kami konsen dengan mengembangkan destinasi Echo Tourism yang menyeimbangkan keragaman hayati dengan penanaman pohon,” ungkap dia.

Pak Haji menjelaskan, Planet Tourism Indonesia sendiri merupakan organisasi pimpinan dari Hermawan Kertajaya yang merupakan pakar Marketing Indonesia bahkan dunia. Teraskaca terpilih karena dianggap mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengunjungnya.

“Apalagi, Teraskaca ini dianggap sebagai inovasi dalam mengembangkan destinasi wisata. Seperti yang diketahui saat ini Teraskaca banyak ditiru di lokasi lain baik si Yogya, Jawa Tengah bahkan Indonesia,” kata Pak Haji.

Kendati begitu, banyaknya lokasi serupa yang meniru inovasinya dalam mengembangkan kawasan wisata, ia mengaku tak akan mempermasalahkannya. Hingga kini, spot foto yang dimiliki Teraskaca tidak memiliki Hak Kekayan Intelektual.

“Saya malah bangga karena ide dan gagasan ini mambu berbagi dan menjadi inspirasi untuk banyak orang di Yogya, Jawa, Indonesia bahkan dunia,” terang Pak Haji.

Ia menceritakan, keberadaan Teraskaca sendiri awalnya dibuat menyerupai destinasi wisata Badung Selatan Bali. Di lokasi tersebut banyak villa juga restoran yang mana para tamunya bisa mendengarkan ombak laut yang melegakan hati.

Berita Lainnya  Berburu Keindahan dan Kedamaian di Air Terjun Luweng Sampang

“Di sana orang bisa berlibur dengan tenang tanpa ada gangguan musik yang membahana yang bisa mengganggu orang untuk berlibur, ini karena juga karakter Badung selatan Bali mirip dengan karakter Gunung kidul,dan hal ini sudah diwanti-wanti kepada aparat desa dan tokoh tokoh di Girikarto akan bisa menjadi seperti Badung Selatan Bali,” ujarnya.

Kesamaan ini berdasarkan pengamatan Pak Haji yang pernah tinggal di Bali selama 35 tahun. Belakangan pria yang juga salah satu pakar Pariwisata Indonesia ini melihat potensi wisata Gunungkidul sejak 11 tahun silam.

Memang, kondisi pandemi ini memnuat destinasi wisata seolah mati suri, namun demikian, ia berkomitmen untuk tidak memecat karyawannya. Karena lokasi masih tutup, para karyawannya saat ini fokus untuk melakukan perawatan lokasi-lokasi selfie di wahana rekreasi miliknya.

“Walaupun belum ada kepastian kapan wisata dibuka, tapi kami memang konsentrasi untuk persiapan untuk menyambut para tamu jika nanti sudah dilonggarkan,” jelas dia.

Dengan sertifikat CHSE dan QR code Peduli Lindungi ia berharap para wisatawan yang nanti datang tak perlu khawatir. Ia memastikan lokasi Teraskaca sudah siap dengan tatanan baru berwisata di masa pandemi.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler