Connect with us

Pemerintahan

Dinkes Gunungkidul Sebut Penyebaran HIV/Aids Dipicu Adanya LGBT

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Masih terus ditemukannya kasus HIV/Aids mendorong Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul untuk melakukan pemetaan orang yang memiliki resiko tinggi dalam penyebarluasan penyakit yang belum ada obatnya ini. Salah satu yang mencolok dan menjadi perhatian dalam penyebaran penyakit tersebut adalah Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT).

Penanganan sendiri harus dilakukan oleh pemerintah. Pasalnya fenomena munculnya kelompok LGBT menjadi sangat rawan penularan penyalit menular, disisi lain juga sebagai permasalahan sosial di tengah masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, berdasarkan pemetaan yang dilakukan beberapa tahun lalu, kelompok rentan terpapar HIV Aids yakni mereka yang merupakan pekerja seks, penyuka sesama jenis, waria dan lainnya. Menurutnya, kelompok ini sangatlah rawan penularan penyakit-penyakit tertentu.

Berita Lainnya  Pendataan Ribuan Bidang Hampir Rampung, Pemerintah Buka Peluang Masyarakat Yang Ingin Manfaatkan Lahan SG

“Pemetaan sudah kami lakukan, untuk jumlah pastinya saya tidak bisa membandingkan karena tidak ada data dari daerah lain, Gunungkidul masih terendah di DIY. Akan tetapi untuk persebaran mereka setiap kapanewon ada,” kata Dewi Irawaty, Sabtu (04/09/2020).

Adapun menurutnya, kelompok-kelompok ini merupakan warga asli Gunungkidul namun demikian juga ada sebagian dari mereka yang berasal dari luar wilayah. Ada beragam tempat yang menjadi potensi mereka berkumpul, bahkan bisa juga menjadi rawan penyebaran penyakit.

Lebih lanjut, ada berbagai faktor mereka bisa bisa menjadi LGBT. Faktor yang sangat mepengaruhi yakni lingkungan pergaulan seseorang, teknologi dan informasi, trend di luar yang terus berkembang. Kemudian bisa juga karena adanta faktor genetik, atau bahkan trauma di masa lalu. Misalnya mereka mendapat perlakukan yang tidak pantas dari seseorang ataupun tindakan lainnya.

Berita Lainnya  Kawasan Seputaran Pasar Wonosari Masih Jadi Lahan Termahal di Gunungkidul

“Kalau untuk berkembangnya pariwisata yang kemudian banyak orang masuk itu hanyalah faktor pendukung saja. Dari fasilitas untuk mereka meluas itu jauh lebih mudah,” tambahnya.

Dinas Kesehatan menyadari pentingnya penaganan bagi kelompok rentan itu. Untuk itu pihaknya menggandeng  LSM dan komponen lainnya untuk melakukan pembinaan terhadap kelompok rentan. Sebagai contohnta penggunaan alat kontrasepsi atau pun upaya lainnya. Pembinaan ini sebagai upaya pencegahan yang dilakukan.

“Pembinaanya kita lebih kepada agar perilaku yang beresiko tadi tidak menjadi ajang penularan,” tambah Dewi.

Kelompok seperti ini biasanya sangat tertutup sehingga pendekatan yang dilakukan harus perlahan dan dibantu dengan lembaga lainnya. Sehingga mereka tidak merasa terusik.

Berita Lainnya  Staf Perangkat Desa Berjuang Kembalikan Status

“Kalau untuk melarang perilakunya tentu bukan ranah kesehatan. Kami berupaya menekan penyebaran penyakit karena kelompok ini rawan penyakit menular,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis2 minggu yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Pariwisata3 minggu yang lalu

Kementerian BUMN dan Sejumlah Perusahaannya Bagikan Bantuan TJSL ke Warga DIY

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– Kementerian BUMN bersama perusahaan yang berada di bawah naungan BUMN, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (Persero)...

Pariwisata1 bulan yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata1 bulan yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Berita Terpopuler