Pemerintahan
Februari Sudah Panen, Uji Coba Penanaman Jagung Hibrida di 2 Kapanewon


Wonosari, (pidjar.com)–Gunungkidul memang dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi pertanian yang tinggi. Tak heran saat ini, Gunungkidul menjadi salah satu daerah penyangga kebutuhan pangan di provinsi DIY.
Salah satu komoditi andalan dari Bumi Handayani ialah tanaman jagung. Potensi pengembangan jagung juga nampak pada semakin luasnya lahan yang diperuntukkan tanaman jagung. Setiap tahunnya, luasan lahan untuk penanaman jagung terus meningkat. Hal ini lantaran potensi pasar jagung yang cukup tinggi yang berimbas pula pada minat para petani dalam mengembangkan komoditi ini.
Pada tahun 2018 tercatat luas panen jagung di Gunungkidul mencapai 50.447 hektare. Kemudian naik pada tahun 2019 menjadi seluas 51.117 hektare. Pada tahun 2020 luasan lahan penanaman jagung kembali naik ke angka 52.946 hektare.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono, menyampaikan, beberapa waktu lalu, petani jagung di Gunungkidul berkesempatan untuk mengembangkan benih jagung hibrida varietas RK-475. Pengembangan tersebut merupakan dorongan dari Kementerian Pertanian agar para petani jagung dapat memproduksi benih jagung hibrida melalui pengembangan petani produsen benih tanaman pangan. Untuk tahap awal ini, luasan lahan yang ditanam varietas ini mencapai 20 hektare.
“Lokasinya berada di Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong dan Kalurahan Kedungkeris, Kapanewon Nglipar,” ucapnya, Minggu (09/01/2022) saat dihubungi.
Merujuk pada data Badan Pusat Statistik Gunungkidul, Kapanewon Ponjong dan Kapanewon Nglipar memang menjadi dua kapanewon yang memiliki luas lahan jagung cukup tinggi di Gunungkidul. Kapanewon Ponjong sendiri tercatat memiliki luas lahan untuk tanaman jagung seluas 5.067 hektare. Sedangkan Kapanewon Nglipar memiliki luas lahan jagung seluas 3.964 hektare.
Dalam penangkaran benih jagung tersebut, diharapkan nantinya dapat tercipta sebanyak 80 ton benih jagung hibrida yang nantinya dapat dikembangkan ke depannya. Ia memperkirakan, panen jagung hibrida dapat dilakukan dalam waktu sebulan lagi dan dapat diketahui hasilnya.
“Untuk panen kemungkinan pada awal bulan Februari nanti,” terangnya.
Adapun berbagai kelebihan yang dimiliki oleh jagung hibrida varietas RK-457 diantaranya lebih tahan terhadap bulai. Kemudian juga lebih toleran terhadap karat daun dan hawar daun. Jagung jenis ini juga diklaim memiliki potensi panen yang dihasilkan cukup tinggi yang mencapai 13,4 ton per hektare dengan rata-rata 11,4 ton per hektare. Yang cukup menggiurkan, pada varietas ini, umur panen jagung ini adalah 103 hari setelah panen.
“Petani nantinya dapat secara mandiri membuat benih sehingga bisa berkelanjutan,” imbuhnya.

-
Sosial3 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Menikmati Asrinya Perkampungan Sisi Utara Gunungkidul di Punthuk Kepuh
-
Hukum4 minggu yang lalu
Wanita Pelaku Pembunuhan dan Pembuangan Bayi Ditangkap
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Kecelakaan di Jalan Baron, Pengendara Motor Tewas Mengenaskan Terlindas Truk
-
Sosial3 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Hukum4 minggu yang lalu
Komplotan Pencuri Baterai Tower Telekomunikasi Diringkus Petugas
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Selingkuhi Warganya, Oknum Dukuh Dituntut Mundur
-
Politik4 minggu yang lalu
Empat Program Kunci Untuk Kemajuan Gunungkidul
-
Hukum4 minggu yang lalu
Kasus Korupsi RSUD Wonosari, Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum Ajukan Kasasi
-
Hukum4 minggu yang lalu
Kasus Naik Penyidikan, Korban Bullying di SD Elite Ternyata Sempat Opname di RS
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak