fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Hasil Uji Lab Keluar, Dinkes Sebut Ada Bakteri dan Jamur yang Sebabkan Warga Jerukwudel Keracunan

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Hasil uji laboratorium sampel makanan yang mengakibatkan puluhan warga Kalurahan Jerukwudel, Kapanewon Girisubo keracunan massal dan meninggalnya NAA (10) mengalami gejala keracunan sudah keluar. Hasil uji lab pun telah diserahkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul.

Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan hasil uji laboratorium sampel makanan telah keluar beberapa hari ini. Adapun dinyatakan pada makanan yang dikonsumsi oleh puluhan warga Jerukwudel, Kapanewon Girisubo yang melakukan pelatihan di balai kalurahan pada saat itu mengandung bakteri dan kapang atau sejenis jamur.

“Hasil sudah keluar. Dari sampel makanan yang diambil dab di uji lab ada yang mengandung bakteri dan kapang (sejenis jamur),” kata Dewi Irawaty, Selasa (24/10/2023) saat dikonfirmasi.

Berita Lainnya  Sempat Terkendala Mati Listrik, UNBK SMP Hari Ketiga Berjalan Lancar

Ia mengungkapkan, adanya dua temuan disampel makanan tersebut diduga kuat menyebabkan keracunan. Namun demikian untuk penyebab pasti meninggalnya NAA pihaknya tidak bisa memastikan, sebab perlu adanya pemeriksaan dan langkah lain.

“Kami menduga, namun penyebab pasti harus dengam pemeriksaan dokter dan otopsi,” paparnya

Berkaitan dengan tindak lanjut, Dewi mengatakan pasca kejadian tim dari Puskesmas Girisubo dan Dinas Kesehatan Gunungkidul kemudian mulai melakukan edukasi agar lebih berhati-hati saat mengkonsumsi makanan.

“Edukasi sudah dilakukan,” sambungnya.

Sementara itu, Carik Jerukwudel, Dian Prasetyo mengatakan sampai Senin malam pihak kalurahan maupun keluarga belum menerima informsai hasil lab tersebut.

“Kami belum peroleh informasi, pihak keluarga, sepengetahuan kami juga belum menerima hasil uji laboratorium tersebut,” kata dia.

Sebagaimana diketahui, Selasa (19/09/2023) lalu diadakan pelatihan di Balai Kalurahan Jerukwudel. Para peserta pelatihan ini diberikan makanan berupa nasi box yang berisi nasi ayam bakar. Lantaran ada sisa beberapa diberikan ke pamong kalurahan, termasuk diberikan ke ayah NAA yang merupakan salah satu pegawai di Kalurahan Jerukwudel.

Berita Lainnya  Contoh Kehidupan Kebhinekaan Dari Gadungsari, Pemuda Gereja Bahu Membahu Bantu Umat Muslim Persiapkan Lebaran

Sore harinya, NAA mengonsumsi nasi box tersebut. Mulanya tak ada hal aneh yang dirasakan, namun Selasa malam sekitar pukul 11.00 WIB bocah 10 tahun terdebut merasakan sakit perut yang luar biasa, muntah dan diare hebat pun dialami oleh NAA. Gejala yang dialaminya pun sempat mereda, namun pada Rabu (20/09/2023) ia kembali merasakan muntah dan diare yang luar biasa.

Pihak keluarga kemudian membawa bocah ini ke Puskesmas Girisubo agar segera mendapatkan penanganan. Setelah dilakukan pemeriksaan karena kondisinya yang serius kemudian dirujuk ke rumah sakit terdekat yang berada di wilayah Pracimantoro. Akan tetapi kondisinya di jalan terus menurun dan meninggal di jalan. Pada saat itu, tim medis sempat menyatakan bila usus buntu NAA pecah.

Berita Lainnya  Hujan Tak Kunjung Turun, Petani Cabuti Tanaman yang Mulai Mengering

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler