fbpx
Connect with us

Olahraga

Hendika Arga dan Martinus Novrianto Cetak Gol, SMA N 1 Tanjungsari Telan Kekalahan Telak

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Sabtu (12/01/2019) kemarin, tontonan bermutu tersaji kepada para pecinta sepakbola di Gunungkidul. Sejumlah pemain muda berbakat, tampil di lapangan Karangrejek, Kecamatan Wonosari. Para pemain yang tampil dalam laga ujicoba antara SMAN 1 Tanjungsari dengan eks pemain Pra PON DIY tersebut bisa dibilang tidak main-main. Tercatat pemain Bali United, klub Liga 1, Martinus Novrianto; Arbeta Roki, pemain PSCS Cilacap; Hendika Arga, mantan kapten PSIM; hingga pemain PSS Sleman, Zamzani. Tak ayal pertandingan ini menjadi hiburan bagi para penikmat sepakbola Gunungkidul yang haus akan hiburan lantaran ketiadaan kompetisi.

Sejak peluit awal dibunyikan, pertandingan langsung berjalan ketat. Meski hanyalah sebuah pertandingan eksebisi, para pemain dari kedua tim, baik SMAN 1 Tanjungsari maupun tim eks Pra PON tetap menunjukkan determinasi tinggi. Namun perlahan dengan pengalaman yang dimiliki, lambat laun permainan mampu dikendalikan sepenuhnya oleh tim eks Pra PON DIY. Serangan demi serangan terus mengancam gawang SMA N 1 Tanjungsari. Hendika Arga membuka keunggulan tim Pra PON DIY dengan tendangannya. Gol ini semakin membuat tim yang berisikan para pemain muda profesional ini semakin menemukan ritmenya. Sejumlah kombinasi umpan maupun skill individu mampu membuat barisan pertahanan SMA N 1 Tanjungsari kalang kabut. Sebuah gol kemudian kembali terjadi setelah Martinus Novrianto berhasil memanfaatkan umpan terobosan dari Johan Arga. Skor 2-0 menjadi akhir babak pertama.

Berita Lainnya  Hujan Gol di Laga Grup B Lipeg 2018, SMA N 1 Tanjungsari Bantai SMA N 2 Wonosari 10-1

Berlanjut ke babak kedua, ketinggalan 2-0 menjadikan para punggawa SMA N 1 Tanjungsari berusaha untuk meningkatkan tempo permainan. Namun lagi-lagi pengalaman menjadi benteng tinggi penghalang mereka dalam mengembangkan permainan. Tim Pra PON DIY nampak tak sedikitpun goyah dengan tekanan yang dilakukan. Bahkan, seperti pada babak pertama, mereka berangsur-angsur bisa kembali nyaman dalam mendikte tempo permainan. Pada babak ini, satu gol kembali tercetak oleh striker andalan Bali United, Martinus Novrianto. Gol mantan striker timnas U-19 ini berawal dari umpan manis Sadam Sudarma, pemain dari Gresik United. Gol Martinus ini sekaligus menjadi gol terakhir lantaran hingga peluit tanda berakhirnya pertandingan, tak ada satu pun gol tercipta.

Berita Lainnya  Pemkab Gunungkidul Masih Belum Berani Gelontorkan Anggaran Untuk Dunia Olahraga

Ditemui pidjar.com, pelatih SMA N 1 Tanjungsari, Fitri Yuli Setiawan menyebut bahwa pertandingan ini menjadi persiapan terakhir timnya dalam menyongsong Liga Pelajar Gunungkidul (Lipeg) 2019. Menurutnya, pertandingan ini sangat berharga untuk mengasah skill para pemainnya.

“Untuk melihat sejauh mana kesiapan anak-anak,” kata Fitri Yuli Setiawan, Sabtu petang.

Bermain melawan para pemain profesional ini diharapkan Fitri dapat memotivasi para siswa dalam terus berlatih dan mengembangkan teknik-teknik dalam mengembangkan skill mereka. Dalam ajang ke depan, memang ada target khusus di mana paling tidak juara umum dapat disabet kembali mengingat di tahun kemarin sempat lepas dari genggaman.

“Kita ingin kembali merebut gelar juara,” tuturnya.

Sementara itu, Anjar Beni salah seorang pemain eks PON DIY mengatakan jika kemampuan para pemain SMA Tanjungsari tidak jauh berbeda dengan kemampuan para pesepak bola eks PON maupun mereka yang telah bermain di liga 1 dan liga 2. Namun demikian memang ada beberapa yang perlu diasah maupun dikembangkan lagi agar lebih mantap dalam bermain, terutama dalam hal jam terbang atau pengalaman.

Berita Lainnya  Sukses Diselenggarakan Secara Mandiri, Menpora : Liga Pelajar Gunungkidul Jadi Percontohan

“Sebagai sekolah olahraga memang harus mencetak bibit yang berprestasi dan memiliki kemampuan,” kata Anjar Beni.

Menurut dia beberapa hal yang perlu ditingkatkan agar kemampuan mereka pemain sepak bola Gunungkidul lebih maju yakni mental yang harus dibentuk. Tak perlu minder saat telah berada di dalam lapangan dan bermain bola. Pasalnya tidak ada kata senior maupun junior jika sudah bermain. Sebenarnya letak geografis pun menurut dia juga bukan menjadi tantangan ataupun kendala.

“Apa yaa kalau untuk pesen-pesen sih cuma mental yang perlu diasah sama skillnya. Jadi los aja kalau sedang main,” tutup dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler