fbpx
Connect with us

Olahraga

Kompetisi Tak Ada Lantaran Keterbatasan Dana, Sepakbola Gunungkidul Terancam Tak Ikut Porda

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Tahun 2019 ini tentu ada sejumlah agenda penting akan terselenggara, salah satunya adalah Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY. Persiapan matang pun terus dilakukan oleh para atlet dimasing-masing pengurus cabang, namun ternyata dibalik itu semua ada kekhawatiran tersendiri. PSSI Gunungkidul merasa was-was tak bisa ikut dalam ajang bergensi ini, bahkan dana hibah tahun 2018 kemarin hingga saat ini juga tak kunjung turun.

Ketua PSSI Gunungkidul, Saptuhari mengungkapkan jika PSSI terancam tidak bisa mengikuti Porda lantaran berbagai hal yang seolah menjadi habatan. Padahal dari jajarannya sendiri telah upaya melakuakan kompetisi ditahun-tahun sebelumnya. Seperti yang diketahui, terdapat kompetisi meski tidak selesai lantaran adanya keributan yang terjadi kala itu.

Menyikapi adanya Porda di bulan Oktober mendatang hingga saat ini dari PSSI belum ada persiapan khusus. Takutnya jika nanti dari para atlet telah berlatih keras namun tidak ada kompetisi justru membuat kecewa semua kalangan. Sehingga hingga awal tahun ini tidak ada persiapan yang dilakukan.

Berita Lainnya  Tingkatkan Kebugaran, Kepala OPD Gunungkidul Wajib Jalani Kesamaptaan

“Mau persiapan juga gimana wong kami tidak memiki dana. Kalau mandiri juga kasihan temen-temen. Sampai saat ini kami belum mendapatkan dana hibah dari KONI,” ungkap Saptuhari, Selasa (08/01/2019).

Belum lagi adanya permasalahan internal di PSSI DIY yang juga menjadi hambatan PSSI daerah untuk bergerak. Jika nantinya memang permasalahan ini tidak kunjung selesai, dan saat Porda dari cabang olahraga sepak bola tidak diselenggarakan, bukan tidak mungkin tidak ada kompetisi yang diikuti.

Menurut Saptuhari, perhatian dari pemerintah dalam mengedepankan atlet sangatlah diperlukan. Sehingga tidak banyak atlet yang dicaplok atau lari ke daerah lain. Sebagaimana diketahui lanjut Saptuhari, dari PSSI sendiri terus berusaha melakukan pembinaan pada atlet-atlet usia dini yang memiliki bakat baik pemula maupun telah mumpuni.

Namun hal ini haya bertahan beberapa tahun saja, selepas duduk dibangku SMP hingga SMA banyak atlet bola Gunungkidul yang lari ke daerah lain lantaran dari pemerintah daerah tidak ada perhatian. Maka dari itu, ia menekankan jika bantuan sangatlah dibutuhkan oleh PSSI demi semakin majunya dunia sepak bola di Gunungkidul.

Berita Lainnya  Babak 6 Besar Liga 3 DIY, Persig Tergabung Satu Grup Bersama Juara Bertahan

Sementara itu, Ketua Koni Gunungkidul, Djarot Budi Santoso mengatakan tahun 2018 memang terdapat 4 pengurus cabang olahraga yang tidak bisa mencairkan dana hibah dari KONI. Salah satunya adalah PSSI, hal itu lantaran management dari organisasi itu sendiri yang tidak begitu maksimal. Selain itu juga karena tidak adanya kompetisi yang diselenggarakan, sehingga jika anggaran dicairkan tentu dapat menyalahi aturan yang ada.

“Kan ada selama 2018 tidak ada kompetisi. Lah kalau dapet dana hibah tapi tidak ada kompetisi mau buat apa. Kami pikirkan jauh-jauh, intinya semua perlu memang dana bantuan tapi juga perlu diimbangi dengan adanya kegiatan,” imbuh dia.

Menurut Djarot, tidak turunnya dana hibah tahun 2018 lalu harusnya tidak berpengaruh pada persiapan Porda. Namun yang menjadi permasalahan adalah selesai atau tidaknya masalah internal di tingkat lebih tinggi. Jika sekiranya dalam waktu dekat ini selesai, tentu dalam Porda cabang olahraga sepak bola akan diikut sertakan, namun jika tidak selesai tentu bukan tidak mungkin tidak ada kompetisi.

Berita Lainnya  Tak Terkalahkan di Fase Grup, SSB Gunungkidul Football Academy Maju ke 16 Besar

“Kalau dengar-dengan akan tetap ada kok kompetisi sepak bola di Porda mendatang,” imbuh dia.

Dalam waktu dekat ini, KONI dengan pengurus cabang olahraga akan berkoordinasi untuk membahas persiapan dan mengukur tingkat kematangan dalam menghadapi Porda mendatang. Diharapkan memang semua telah siap dan tinggal mengasah kemampuan mendekati waktu yang telah ditentukan. Untuk cabang sepak bola, sementara ini PSSI Gunungkidul masih masuk dalam kategori Potensial belum sampai pada tingkat unggulan di kabupaten Gunungkidul.

“Bagaimananya harus kami koordinasikan. Semua inginnya yang terbaik lah, kompetisi jalan potensi terasah dan prestasi tetap ada,” tutup dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler