fbpx
Connect with us

Peristiwa

Hilang 5 Hari, Sukino Ditemukan Tergeletak Tak Bernyawa di Puncak Bukit

Diterbitkan

pada

BDG

Tepus,(pidjar.com)–Misteri keberadaan Wono Taruno alias Sukino (70) warga Padukuhan Pringsigar, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus yang menghilang sejak Senin (18/03/2019) silam akhirnya terpecahkan. Setelah sempat dilakukan pencarian selama 4 hari, petugas gabungan dari Tim SAR Satlinmas Wilayah 1, polisi, TNI dan relawan akhirnya berhasil menemukan keberadaannya. Sukino ditemukan di puncak bukit Alas Kalongan pada Jumat (22/03/2019). Namun naas, saat ditemukan, Sukino sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Informasi yang berhasil dihimpun, Sukino ditemukan di sebuah batu besar di alas kalongan yang berada sekitar 4 kilometer dari rumahnya. Saat ditemukan, tidak ada luka ataupun tanda-tanda aneh pada tubuhnya.

“Ditemukan di pucuk gunung sekitar pukul 09.30 WIB. Kondisinya masih utuh dan tidak ada luka,” kata Perangkat Desa Purwodadi, Yanto, Jumat siang.

Sementara itu, Ketua SAR Satlinmas Wilayah I, Sunu Handoko mengatakan, terkait dengan lokasi ditemukannya Sukino menurut Sunu cukup mengherankan pihaknya. Tim pencari selama pencarian pada 4 hari sebelumnya sebenarnya telah ditelusuri. Namun saat itu, di lokasi tersebut, tidak ada tanda-tanda keberadaan korban.

“Korban diketemukan dalam keadaan meninggal dunia di sela batu besar bersemak semak belukar. Sebenarnya pencarian yang kita lakukan juga sudah ke situ, tapi dulu tidak ada,” ujar Sunu.

Petugas saat hendak mengevakuasi jenazah Sukino

Setelah ditemukan, tim SAR gabungan Satlinmas Rescue Istimewa, Basarnas, SAR MTA dan SAR ACT langsung membawa korban ke rumah duka. Pihak keluarga korban menurut Sunu sudah menerima kejadian tersebut dan akan segera melakukan pemakaman. Dengan adanya penemuan sekaligus evakuasi ini sekaligus juga menghentikan giat pencarian terhadap Sukino yang telah berlangsung sejak beberapa waktu terakhir.

Berita Lainnya  Truk Bermuatan Pasir Terguling, Arus Lalu Lintas Jalan Wonosari-Jogja Sempat Tersendat

“Korban kami mandikan dan kami serahkan ke pihak keluarga serta pemerintah desa,” ucap Sunu.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada Senin siang lalu, Sukino sempat berpamitan kepada keluarga untuk bertani di ladangnya. Namun kemudian, keluarga mulai curiga lantaran hingga sore, korban tak kunjung pulang ke rumah. Keluarga yang dibantu tetangga serta warga lainnya kemudian melakukan pencarian secara mandiri namun tak membuahkan hasil. Lantaran khawatir, keluarga kemudian melaporkan hilangnya Sukino kepada tim SAR maupun pihak kepolisian. Proses pencarian sendiri telah dilakukan sejak Selasa (19/03/2019) silam. Pencarian yang dilakukan hingga sampai ke lokasi-lokasi sulit telah dilakukah oleh petugas namun tak kunjung ada hasil. Baru pada Jumat siang tadi, pencarian marathon akhirnya membuahkan hasil meski kemudian korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Berita Lainnya  Diduga Karena Depresi, Iman Nekat Akhiri Hidupnya dengan Gantung Diri

Pencarian Pemburu Lobster yang Diduga Terjatuh Dari Tebing Dihentikan

Tebing tempat Jiyono biasa mencari lobster

Sementara Sukino telah ditemukan, hal yang berbeda harus dialami oleh keluarga Jiyono (45) warga Padukuhan Pringwulung, Desa Krambilsawit, Kecamatan Saptosari. Jiyono sendiri juga diketahui hilang sejak Senin (11/03/2019) usai berpamitan hendak mencari lobster di Tebing Song Lurah, Desa Giricahyo, Kecamatan Purwosari. Pencarian yang dilakukan melalui darat dan laut akhirnya dihentikan oleh petugas dengan hasil nihil alias tidak ditemukan.

“Sesuai SOP kita hentikan pencarian dari laut. Kita saat ini melakukan pantauan dari tebing dan mengandalkan info-info dari nelayan,” kata Ketua Tim SAR Satlinmas Wilayah II, Marjono.

Menurut Marjono, kemungkinan besar korban sudah terbawa arus laut. Sebab, menurutnya jika korban meninggal di darat seharunya sudah mengeluarkan bau busuk dan terdeteksi oleh pihaknya maupun masyarakat.

Berita Lainnya  Coklit KPU di Rumah Dinas, Nama Bupati Ternyata Tertulis Salah Dalam DPS

“Kalau ada di darat pasti sudah tercium tapi sampai saat ini tidak ada tanda-tanda,” kata dia.

Sementara itu, Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II, Surisdiyanto menambahkan, dihentikannya proses pencarian korban laka tebing juga dikarenakan pihaknya harus fokus terhadap penanganan bencana banjir. Sebab dengan jumlah personel yang ada saat ini, sangat tidak memungkinkan jika masih terus dilakukan pencarian sekaligus juga melakukan pengkondisian bencana.

“Kita fokus di penanganan banjir. Kalau untuk pencarian kita hanya monitoring saja namun tetap kita cari,” pungkasnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler