Sosial
Musim Kemarau Basah Hingga Bulan Mei Ini





Wonosari,(pidjar.com)–Secara umum, bulan April sampai Oktober biasanya sudah memasuki musim kemarau. Namun kondisi di lapangan sendiri hingga saat ini masih sangat berbeda. Meski secara status telah masuk ke musim kemarau, namun hujan masih sering turun bahkan setiap harinya.
Prakirawan Klimatologi Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Indah Retno mengungkapkan, musim kemarau sebenarnya masih ada. Hanya saja memang curah hujan sekarang lebih tinggi dibandingkan dengan musim kemarau pada normalnya. Banyak yang mengartikan bahwa kondisi seperti ini diistilahkan sebagai kemarau basah.
“Normalnya di bulan Agustus dalam sebulan diukur curah hujan 30 mm. Nah kalo kemarau basah ini, curah hujan peluangnya lebih dr 30 mm, tapi tidak ekstrim,” terang Indah Retno, Jumat (27/05/2022).
Pada kondisi ini, masyarakat tetap dihimbau untuk waspada akan bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Selain itu, nantinya pada puncak musim kemarau masyarakat diminta untuk menghemat air, menjaga kesehatan (terutama siang hari yang cukup panas) dengan minum air yang cukup (agar tidak dehidrasi) serta mengurangi aktifitas di luar ruangan bila tidak terlalu penting.
Indah menambahkan, meski hujan masih sering turun, ia menghimbau kepada para petani untuk mempersiapkan pola tanam yg sesuai iklim kemarau. Hal ini menjadi penting agar para petani tidak mengalami gagal panen karena perkiraan cuaca yang salah.





Pada musim kemarau yang cenderung hujan masih turun ini, pemerintah menyarankan agar petani menanam tanaman jenis palawija. Sebab jika tanaman jenis lain yang ditanam, bisa jadi pertumbuhannya tidak sesuai lantaran nantinya bisa jadi akan benar-benar masuk ke musim kemarau kering.
“Untuk aktifitas pertanian pada kondisi sekarang memasuki musim tanam ketiga atau musim tanam kemarau, petani sudah mulai mempersiapkan lahan untuk ditanami padi pada lahan sawah pada lahan irigasi ditanami juga kedelai kacang tanah ,jagung, kacang hijau,” terang dia.
“Pada intinya tanaman yang tahan jika pasokan air kurang, ini sebagai antisipasi gagal panen,” ujarnya.

-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Berduaan di Kamar Kost Hingga Open BO, Sejumlah Wanita Muda Digerebek Warga
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Laka Maut di Jalan Panggang Imogiri, Pemotor Meregang Nyawa
-
Sosial4 minggu yang lalu
Kisah Allin, Anak Guru PAUD Yang Terima Beasiswa Dari 7 Universitas Luar Negeri
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Rongkop, Seorang Pelajar Tewas Usai Terlempar Sejauh 15 Meter di Jurang
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Banyak ASN dan Keluarga Mampu Masuk Daftar DTKS, Dinsos Gunungkidul Coret 30 Ribu Data
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Plesiran ke Obelix Sea View, Menikmati Sunset di Atas Tebing Pinggir Pantai Selatan Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Pilu Ratno, Pekerja Bangunan Yang Harus Kehilangan 2 Tangannya Karena Tersengat Listrik
-
Sosial5 hari yang lalu
Siswa Gunungkidul Yang Tak Malu Memulung Usai Pulang Sekolah Mendapat Perhatian Khalayak
-
Peristiwa3 hari yang lalu
Honda Jazz Terbakar di Jalan Sumarwi, Pemilik Merugi 100 Juta
-
Sosial2 minggu yang lalu
Menang Banding Usai Dipecat Karena Berselingkuh, Mantan ASN Minta Diaktifkan Bupati
-
Hukum7 hari yang lalu
Tertangkap Basah Saat Beraksi Curi Kambing, Dua Pria Gunungkidul Babak Belur Diamuk Warga
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemerintah Gunungkidul Akan Buka Pendaftaran 439 Formasi PPPK