fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Penetapan PPKM Level 3, Pemerintah Antisipasi Gelombang Ketiga Covid19 di Gunungkidul

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Kasus covid19 di daerah sejak beberapa hari terakhir mengalami peningkatan. Menyikapi kondisi ini dan sebagai persiapan jika terjadi gelombang ketiga covid19, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melakukan berbagai skema sembari menunggu kebijakan resmi dari pemerintah pusat.

Pemerintah pusat sendiri telah menginstruksikan PPKM Level 3 di sejumlah daerah. Di Kabupaten Gunungkidul, saat ini Instruksi Bupati terkait PPKM Level 3 masih berproses. Sebab pemerintah masih menunggu aturan turunan dari Inmendagri.

Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto mengungkapkan, Senin (07/02/2022) kemarin, jajaran Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melakukan rapat koordinasi terkait persiapan gelombang ketiga penularan covid19. Adapun dalam hal ini, pemerintah akan menyediakan obat-obatan yang lebih banyak lagi sehingga pasien covid19 yang menjalani isolasi mandiri mendapatkan penanganan dan perawatan secara maksimal.

Berita Lainnya  Mengenal Komunitas Resan,  Gencarkan Penanaman Pohon Beringin untuk Jaga Ketersediaan Air

“Tentunya dipersiapkan semaksimal mungkin, dalam koordinasi tadi ada beberapa yang dibahas salah satunya adalah penyediaan obat-obatan yang lebih banyak lagi. Temen-temen Dinkes yang bergerak,” kata Heri Susanto.

Selain itu, pengaktifan kembali shelter juga akan dilakukan jika terjadi lonjakan kasus di Gunungkidul. Mulai dari 22 shelter yang ada di setiap kapanewon kemudian shelter terpadu di Wisma Wanagama, shelter di Kalurahan Petir akan diaktifkan lagi untuk mengisolasi warga terpapar covid.

“Kami juga berencana menggunakan Puskesmas Ponjong yang ada di Kalurahan Bedoyo (calon rumah sakit) sebagai shelter. Jadi nanti pemantauannya lebih mudah lagi,” terangnya.

Namun demikian, berkaca pada kejadian-kejadian sebelumnya, masyarakat memang memilih isolasi mandiri. Pemerintah sendiri memperbolehkan yang terpenting prokes tetap dijalankan dengan ketat.

Berita Lainnya  Klaster Baru di Karangmojo, Kasus Positif Gunungkidul Kembali Bertambah

“Kultur di sini memang demikian, tapi juga tidak papa. Yang terpenting protokol kesehatannya dan pemantauannya, ini kami kerjasama dengan dukuh, RT RW juga,” imbuh Heri.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, sampai dengan 7 Februari 2022 kemarin, ada 32 orang pasien covid19 yang masih dalam perawatan. Sebanyak 29 orang diantaranya menjalani isolasi mandiri dan sisanya menjalani perawatan di rumah sakit. Dijelaskannya, kembali meningkatnya kasus covid19 di Gunungkidul karena banyaknya pelaku perjalanan keluar masuk daerah ini.

“Untuk klaster sekarang ini yang agak besar si Karangmojo 8 orang kluster keluarga dan kemudian yang kecil adalah probable omicron itu,” jelas Dewi.

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Mohamad Arif Aldian mengatakan adanya kenaikan level PPKM kemudian diterapkan pembatasan aktifitas pariwisata di Gunungkidul. Hal twrsebut mengacu pada instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) terbaru Nomor 9/2022, yang mana wisata boleh dibuka namun jumlah pengunjung hanya boleh maksimal 25 persen dari total kapasitas per destinasi.

Berita Lainnya  Dapat Bantuan Dari Kementrian, Poktan di Dua Desa Ini Siap Ubah Kotoran Hewan Jadi Pupuk Kompos

“Kami mengikuti aturan dari pemerintah pusat. Kondiai di lapangan, sejauh ini tingkat kunjungan wisata masih lebih rendah dari batas 25 persen. Sebagai contohnya Minggu kemarin hanya 6,27% dari kapasitas,” tutur Arif Aldian.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler