fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Selain RSUD Saptosari, Gunungkidul Bakal Segera Miliki 2 Rumah Sakit Plat Merah Lagi

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Kesehatan kembali akan melakukan pembangunan bangunan rumah sakit guna menunjang pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Selain RSUD Saptosari yang akan segera dioperasikan, Pemkab Gunungkidul juga tengah melakukan pembangunan rumah sakit di dua lokasi yakni di Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong dan Desa Ngoro-oro, Kecamatan Patuk. Pada tahun 2020 ini, pemerintah mulai melakukan proses penyempuranaan bangunan.

Sebagaimana diketahui pada tahun 2019 lalu, pemerintah telah melakukan pembangunan tahap pertama rumah sakit pratama di Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong. Dana sekitar 4,2 miliar telah dikeluarkan dalam proyek pembangunan ini. Penyempurnaan bangunan ini pun masih terus digagas dan diupayakan terealisasi dalam waktu dekat.

Berita Lainnya  Sekolah Membaca Cuaca Untuk Nelayan di Pelabuhan Ikan Terbesar di DIY

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, selain Bedoyo, satu lagi rumah sakit yang dibangun oleh pemerintah berada di Desa Ngoro-oro, Kecamatan Patuk. Sama halnya dengan RS Bedoyo, lahan sudah tersedia dan bangunan pun sudah mulai berdiri. Tinggal melanjutkan pembangunan kelengkapan fasilitas.

“Dua rumah sakit ini merupakan rintisan. Progresnya sudah nampak, bangunan juga sudah berdiri,” kata Dewi Irawaty, Selasa (03/03/2020).

Adapun diharapkan dua proyek ini akan menjadi embrio rumah sakit tipe D. Secara umum, memang bangunan telah berdiri kokoh, hanya untuk melengkapinya memang membutuhkan waktu dan kesiapan yang benar-benar matang. Salah satunya ialah komponen yakni berkaitan dengan ruang rawat inap.

Berita Lainnya  PR Berat Gunungkidul di Usia ke-191, Dari Kemiskinan Hingga Tingginya Angka Bunuh Diri

Untuk penyempurnaan dan lain-lainnya, setiap tahunnya dana miliaran rupiah telah disiapkan oleh pemerintah terkait pembangunan dua rumah sakit ini. Seperti misalnya pada tahun 2019 lalu, untuk bangunan rumah sakit di Ngoro-oro disediakan anggaran 8 miliar rupiah. Ditargetkan, pada tahun 2021 mendatang, bangunan rumah sakit ini telah sempurna dan tinggal menunggu proses untuk dioperasikan melayani masyarakat.

“Untuk sekarang ini baru gedungnya. Untuk operasionalnya kita tunggu kebijakan dari pemerintah bagaimana,” tambahnya.

Agar bisa dioperasikan, Dewi menuturkan memang membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini lantaran selain kematangan dalam penyediaan bangunan, nantinya juga berkaitan dengan regulasi, peralatan (sarana prasarana) serta tenaga medis yang harus benar-benar siap.

Berita Lainnya  Dua Warga Girisekar Terkonfirmasi Positif Covid, Pemerintah Kalurahan Tutup Sementara Pasar Jowa

“Prosesnya tentu masih panjang,” jelas Dewi.

Pembangunan rumah sakit ini diharapkan akan mempermudah masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan. Sehingga nantinya warga yang sakit yang tinggal di daerah jauh dari perkotaan dapat segera mendapatkan penanganan. Dengan bermunculannya rumah sakit-rumah sakit plat merah ini, masyarakat ke depan tidak lagi harus pergi ke RSUD Wonosari untuk berobat. Letak goegrafis Gunungkidul lah yang menjadi pertimbangan agar lebih efektif dan efisien dalam mendapatkan pelayanan medis.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler