Sosial
Suhu Udara Siang Hari Mencapai 32 Derajat Celcius, Ini Penyebabnya
Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Cuaca Kabupaten Gunungkidul beberapa hari terakhir ini memang sangat menyengat. Rata-rata suhu udara maksimum pada siang hari berkisar antara 31-32 °Celcius.
Berdasarkan data Stasiun Klimatologi Yogyakarta, rata-rata suhu maksimum tertinggi untuk wilayah DIY paling tinggi terjadi antara bulan September hingga Oktober. Pada bulan tersebut, posisi matahari memang berada di kisaran atas Pulau Jawa. Adapun pada bulan-bulan tersebut dinamakan equinox. Artinya matahari tepat berada pada garis khatulistiwa.
“Equinox terjadi setahun dua kali yaitu pada tanggal 21 hingga 23 September dan 21 hingga 23 Maret. Pada saat itu matahari tepat berada di garis khatulistiwa,” ujar Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Etik Setyaningrum kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Senin (30/09/2019).
Ia menyebut, untuk wilayah Yogyakarta yang berada di selatan equator, untuk kulminasi matahari akan terjadi pada kisaran 13 Oktober pukul 11.24 WIB. Kondisi ini biasa disebut hari tanpa bayangan.
“Karena saat itu posisi matahari tegak lurus tepat di atas wilayah Kota Yogyakarta maka bila kita berada di luar, seakan akan tidak ada bayangan yang muncul. Ini dengan catatan apabila kondisi cuaca tidak berawan,” ucapnya.
Lebih lanjut Etik mengatakan, kondisi iklim yang biasa terjadi di periode kulminasi matahari ini umumnya suhu udara bisa terasa lebih panas. Ia mencontohkan, tahun 2018 kemarin, suhu maksimum di wilayah DIY terjadi di bulan Oktober mencapai 34.8 °C.
“Suhu maksimal yang pernah terjadi mencapai 35.6°C pada bulan Oktober,” jelasnya.
Akibat dari fenomena alam ini, pihaknya memperkirakan awal musim hujan di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2019 mundur 10 hingga 20 hari. Sehingga musim hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan baru hadir pada bulan November.
“Musim pancaroba atau peralihan musim berlangsung pada Oktober 2019,” jelasnya.
Terkait dengan cuaca panas, pihaknya mengimbau masyarakat hendaknya mengurangi aktifitas keluar rumah. Selain itu, agar tidak terjadi dehidrasi hendaknya banyak minum air putih.
“Hindari membakar sampah sembarang tempat guna menghindari kebakaran dengan karakter periode musim kemarau yang kering ini,” tandas dia.
Ia juga meminta masyarakat mewaspadai dampak pancaroba. Karena di bulan Oktober, berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat terutama sore menjelang malam hari yang dapat disertai dengan petir dan angin kencang.
“Dengan adanya hujan sedang-lebat di periode pancaroba ini, hendaknya masyarakat khususnya petani jangan beranggapan kalau sudah memasuki musim hujan karena di periode pancaroba hujan belum konsisten per harinya. Pola tanam diharapkan sebaiknya menyesuaikan iklim pancaroba atau peralihan,” pungkas Etik.
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Beri Sanksi ke ASN, Satu Diantaranya Dipecat
-
Politik3 hari yang lalu
Sunaryanta -Ardi Sisir Basis Muhammadiyah
-
Politik1 minggu yang lalu
Pecah Kongsi PKB-NU di Pilkada Gunungkidul, Ulama Kukuh Tetap Dukung Sunaryanta
-
Politik1 minggu yang lalu
Tim Sunaryanta-Ardi Dibentuk, Gabungkan Relawan dan Mesin Partai Langganan Pemenang Pilkada
-
Peristiwa7 hari yang lalu
Kecelakaan Tunggal, Sebuah Mobil Terpental Hingga Seberangi Sungai di Playen
-
Politik2 minggu yang lalu
Show Of Force Sunaryanta-Ardi, Lari ke KPU Bawa Ribuan Relawan
-
Pemerintahan2 hari yang lalu
Kapasitas Mulai Penuh, Pemkab Gunungkidul Wacanakan Perluasan TPAS Wukirsari
-
event3 minggu yang lalu
Tiang Senja Gelar Pameran Tunggal Bertajuk Api dalam Titik Perhatian
-
Politik4 hari yang lalu
Benyamin Sudarmaji Deklarasikan Dukungan Untuk Sunaryanta-Ardi
-
Sosial3 minggu yang lalu
Hanya 6 Anggota DPRD Gunungkidul Yang Ikuti Upacara Penurunan Bendera, Warga : Ragukan Jiwa Nasionalisme
-
event2 minggu yang lalu
SD Muhammadyah 1 Ngaglik Gelar Workshop Pelatihan Olimpiade Sains Nasional
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Anggota DPRD Gunungkidul Resmi Dilantik, Suara PKB Naik Signifikan