Sosial
Warga Dusun Jeruk Legi Suguhkan Aloe Vera dalam Bentuk Minuman hingga Oleh-oleh
Nglipar,(pidjar.com)–Dusun Jeruk Legi, Desa Katongan, Kecamatan Nglipar menjadi padukuhan di Gunungkidul yang sejak beberapa tahun terakhir masyarakatnya mengembangkan tanaman aloe vera. Di setiap pekarangan warganya, tumbuh subur tanaman ini. Tidak hanya sekedar dijadikan tanaman yang memperindah rumah, melainkan tumbuhan ini dibudidaya dan dikembangkan untuk diolah menjadi minuman yang menyegarkan.
Telah beberapa tahun belakangan, aloe vera yang ada disulap menjadi sebuah minuman buatan masyarakat Gunungkidul. Minuman ini kemudian dipasarkan sebagai suguhan maupun oleh-oleh bagi pengunjung di Gunungkidul. Bahkan juga diperjualbelikan di daerah lain.
Pemilik usaha pengelolaan minuman aloevera, Alan Evendi mengatakan sampai di titik sekarang ini membutuhkan uji coba dan perjalanan yang cukup panjang. Saat ini ia bekerjasama dengan lembaga lain agar produk minuman alami ini tidak mudah basi dan awet. Ia menyadari semakin banyaknya peminat. Hasil olahannya perlu ditingkatkan kembali salah satunya pengawetan produknya.
“Ada riset dari LIPI untuk mengawetkan minuman aloe vera produksi kami ini. Setelah menemukan caranya kemudian diuji cobakan, apakah berhasil atau tidak,” kata Alan Evendi.
Sebelum ditemukan cara pengawetan, minuman dari aloe vera itu hanya bertahan satu hingga tiga hari sehingga menghambat dalam pemasaran produk. Sekali produksi harus segera di jual dan dikonsumsi sehingga kondisinya masih tetap baik.
“Untuk usaha ini saya berdayakan masyarakat sekitar saya. Di mana untuk produksi dilakukan bersama dan untuk lahan pekarangan masyarakat yang ada juga dimanfaatkan untuk menanam tumbuhan aloe vera,” papar dia.
Sebelum ditemukannya cara pengawetan,dalam sehari ia hanya memproduksi sekitar 100 hingga 300 cup minuman. Namun setelah adanya pengawetan kemudian target produksi pun diperbanyak, ini dilakuka. Untuk memenuhi permintaan pasar dan konsumen yang penasaran dengan rasa olahan tumbuhan aloe vera sebagai minuman.
Untuk pengawetan sendiri dari LIPI memberikan sedikit bahan pengawet. Pasalnya untuk yang tidak tahan lama adalah lendir yang dihasilkan dari tanaman ini. Untuk penggunaan pengawet sendirinmasih sangat kecil, jauh dari ambang batas yang telah ditentukan oleh Balai Pengawasan Obat dan Makanan.
Beberapa waktu lalu, Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengapresiasi masyarakat yang mulai berkembang dan berinovasi dalam mengolah makanan. Salah satunya yakni pembuatan minuman dari tumbuhan aloe vera. Ia mendorong masyarakat Gunungkidul untuk dapat berinovasi, sehingga hasil produksi dapat menunjang berkembangnya pariwisata.
“Kerjasama untuk meningkatkan kualitas dan agar olahan tetap terjaga atau awet tentu sangat dibutuhkan. Olahan ini kan bisa jadi oleh-oleh wistawan dari berbagai daerah,” ucap dia. (Arista)
-
Uncategorized21 jam yang lalu
Sutradara TV Swasta Masuk Deretan Nama Bursa Pilkada Gunungkidul
-
Politik3 minggu yang lalu
Mandat PAN Turun, Mahmud Ardi Widanta Kembali Maju di Pilkada Gunungkidul
-
Peristiwa5 hari yang lalu
Kecelakaan Hebat di Jalan Baron, Dua Orang Tak Sadarkan Diri
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Lantik 5 Pejabat Pimpinan dan Rotasi Puluhan Pegawai
-
Pariwisata1 minggu yang lalu
Drini Park, Destinasi Wisata Anyar Yang Suguhkan Keindahan Kawasan Pesisir Selatan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mesum di Sekolah, Dua Guru SD Dipecat
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Dua Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Jalan Jogja-Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tenggelam di Sungai Oya, Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
-
Sosial2 minggu yang lalu
Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Lebaran Hari Ini
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Sunaryanta Gelar Pertemuan dengan Petinggi Gerindra, Bahas Pilkada ?
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puncak Arus Mudik Diperkirakan 9 April, Sejumlah Jalur Alternatif Disiapkan