fbpx
Connect with us

Sosial

Alat Elektronik Alami Kerusakan Massal Diduga Akibat Tegangan Listrik, Warga Gelisah Tunggu Tanggung Jawab PLN

Diterbitkan

pada

BDG

Panggang,(pidjar.com)–Sudah sejak beberapa hari terakhir ini warga Padukuhan Blimbing, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang tidak bisa lagi menggunakan peralatan elektroniknya. Pada Minggu (01/07/2018) siang lalu, sejumlah peralatan milik belasan warga setempat, tiba-tiba mengalami kerusakan secara massal. Beberapa diantaranya bahkan meledak dan terbakar. Akibat peristiwa ini, kerugian warga diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Hingga saat ini, masih belum ada kejelasan pertanggungjawaban dari pihak PLN meski telah 2 kali melakukan survey lapangan.

Salah seorang warga yang menjadi korban, Suwarno menceritakan, sekitar pukul 14.00 WIB, ia yang tengah istirahat siang terbangun ketika mendengar suara berisik dari sejumlah peralatan elektronik miliknya. Tak berapa lama, listrik di rumahnya juga mati.

“Suaranya seperti meledak, dan ada bunyi terbakar juga,” kata Suwarno kepada pidjar.com, Kamis (05/06/2018) siang.

Ia pun kemudian terbangun dan melakukan pengecekan, saat itu juga ia mendapati kulkas miliknya sudah tak lagi bisa berfungsi. Melihat hal tersebut, Suwarno lalu segera melakukan pengecekan terhadap peralatan elektronik lainnya. Saat itu ia kembali mendapati radionya juga dalam keadaan rusak.

“Beruntung televisi saya tidak saya tancapkan ke listrik sehingga selamat dan tidak mengalami kerusakan,” beber dia.

Berita Lainnya  Wakil Bupati Minta Tempat Ibadah yang Disinggahi Pasien Positif Covid 19 Ditutup Sementara

Dalam sekejap, suasana di lingkungannya pun heboh. Rupanya, kerusakan peralatan elektronik tersebut tak hanya terjadi pada dirinya semata, melainkan juga dirasakan oleh warga lain. Tercatat sedikitnya 10 orang warga yang telah diketahui menjadi korban dalam insiden siang itu.

Adapun sejumlah warga lainnya yang menjadi korban adalah, Suwarsono, Sudibyo, Bowo Priananto, Jajat Nugroho, Maeran, Tuti Sulismi, Muryanta, serta Jumari. Sama seperti dirinya, para warga tersebut mendapati kerusakan pada peralatan eletronik seperti TV,speaker aktif, kulkas, mesin cuci, lampu, hingga charger HP. Total kerugian warga yang tinggal di RT I RW 5 tersebut mencapai puluhan juta rupiah.

“Ini yang terdata, banyak juga warga lainnya yang mengeluhkan hal yang sama secara lisan saja. Belum kita data,” lanjutnya.

Berita Lainnya  Gunungkidul Dulunya Lumbung Cengkeh, Pemerintah Minta Masyarakat Baca Potensi

Selepas insiden itu, ia sebenarnya langsung melapor kepada kantor PLN. Sore harinya, sejumlah petugas datang dan melakukan survey lokasi. Menurut Suwarno, berdasarkan penuturan petugas saat itu, insiden ini dugaan awalnya lantaran adanya truk pengangkut backhoe yang menyenggol kabel listrik yang menjadi pemicu.

Dugaan ini menurut Suwarto cukup aneh lantaran insiden tersebut berada jauh dari tempatnya tinggal. Sementara di daerah di mana diungkapkan terjadi insiden tersenggolnya kabel listrik oleh backhoe justru tidak ada apa-apa.

“Hingga saat ini sudah 2 kali disurvei namun belum kunjung ada penjelasan ataupun solusi apa yang ditawarkan terkait kejadian ini. Padahal kami sudah membuat surat protes dari Desa maupun Kecamatan juga,” keluh Suwarno.

Berita Lainnya  Momen Nataru, Bupati Minta Warga Perantau Tak Mudik

Ia berharap dalam waktu dekat ini, segera ada pertanggungjawaban dari pihak PLN lantaran insiden ini sangat merugikan warga. Ia meyakini bahwa peristiwa ini dipicu oleh tekanan listrik yang tidak stabil dan tiba-tiba menaik sehingga kemudian membuat peralatan elektronik rusak.

“Tidak ada petir atau apa, cuaca sangat cerah hingga kemudian ada hal ini,” ceritanya.

Warga masyarakat sendiri tak akan menuntut banyak. Jika memungkinkan, pihaknya meminta kepada pihak PLN untuk setidaknya membantu warga dalam menserviskan peralatan elektronik yang mengalami kerusakan.

“Kita masih menunggu tindak lanjut dari PLN karena surat permohonan secara resmi sudah kami kirimkan,” tutup dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler