Pariwisata
Jatuh Bangun Ngalimun Membuat Taman Wisata Selfie di Tengah Pandemi
Playen,(pidjar.com)–Jatuh bangun dalam mengkonsep usaha barangkali tak mematahkan semangat Ngalimun (48) warga Padukuhan Bogor II, Kalurahan Playen, Kapanewon Playen ini untuk bangkit dari terpaan pandemi. Bermodal lahan yang biasa saja, Ngalimun memiliki ide untuk berkarya dengan menyulap tanah seluas 5000 meter persegi di Padukuhan Bogor I, Kalurahan Bogor tepatnya di Jalan Manthous in menjadi lokasi selfie apik.
Ngalimun mengatakan, tanah yang ia gunakan tersebut merupakan tanah kas desa. Dengan menggabungkan konsep tanaman hias berupa bunga matahari dan juga tanaman jengger serta rumah-rumah etnik, Ngalimun dibantu kedua anakknya merawat tanaman dengan harapan banyak pengunjung yang berdatangan.
“Di tanah ini memang dulunya hanya ditanami palawija dan tanaman seperti bawang merah, cabai, kacang. Hasilnya tidak terlalu bagus,” jelas dia saat ditemui pidjar.com, Sabtu (10/10/2020).
Pria yang dulunya berjualan mebel ini memang sengaja menyewa lahan milik Pemerintah Kalurahan Playen ini dengan dana Rp 4,5 juta. Awalnya memang berniat untuk mendirikan mini garden. Namun kondisi pandemi membuat niatnya ini bisa dikatakan gagal. Tanaman jengger yang terlanjut bermekaran mubazir karena pemerintah setempat melarang ada kunjungan wisata.
“Padahal sudah saya bangun juga gazebo etnik, saya sudah habis sekitar Rp 15 juta untuk membuat spot selfie,” ujarnya.
Kondisi ini tak membuatnya patah semangat, ia kemudian belajar mengenai perawatan bunga matahari. Tanaman yang tergolong mudah dirawat ini ia tanam berbanjar. Hanya membutuhkan waktu tiga bulan tanaman mataharinya menjulang tinggi. Bunga indah berwarna kuning pun bermekaran.
“Saya sekitar akhir Bulan Juni itu mulai bangkit untuk menyiapkan lahan ini menjadi alternatif wisata,” kata Ngalimun.
Meskipun belum ramai seperti yang diharapkan, dalam satu hari belasan pengunjung mendatangi lahan yang ia sebut sebagai Kembang Lamunan ini. Ia juga menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat. Seperti penyeterilan wisatawan dengan handsanitizer dan mewajibkan wisatawan menggunakan masker.
“Kami masih tetap antisipasi di tengah pandemi ini, jangan sampai ada penularan di sini,” ujarnya.
Hanya dengan tiket masuk Rp 5 ribu saja, pengunjung dapat berfoto sepuasnya. Banyak spot yang menarik di lokasi ini. Selain tanaman matahari yang sudah bermekaran, rumah kayu yang terbuat dari djerami juga menjadi lokasi selfie.
“Harapannya bisa menjadi alternatif wisata, sekedar foto,” tutup dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Jogja Disindir Netizen Kota Wisata Sampah, DPRD DIY : Pemkot Kurang Serius
-
Kriminal2 minggu yang lalu
Terjerat Korupsi, Mantan Kepala BPMRP Yogyakarta Dibui 6 Tahun
-
Politik4 minggu yang lalu
Jelang Pilkada 2024, Golkar Gunungkidul Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah
-
bisnis2 minggu yang lalu
Ali Rasyid Ajak Pengusaha Muda Bantul Perluas Jaringan Untuk Optimalkan Bonus Demografi
-
Politik2 minggu yang lalu
Bacalon Bupati Termuda Bantul Ali Rasyid Ikut Berperan Dalam Kajian Pengelolaan Dampak Lalu Lintas Usaha di Kawasan Malioboro
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Gunungkidul Beach and Run, Bravesboy, Endank Soekamti Hingga Pendhoza Akan Manggung di Krakal
-
Info Ringan4 minggu yang lalu
Dispar Bakal Gelar Gunungkidul Beach and Run di Kawasan Krakal
-
Info Ringan4 minggu yang lalu
Sejumlah Pelajar Gunungkidul Ikuti Olimpiade Sains Tingkat Nasional
-
Olahraga2 minggu yang lalu
PDBI Gunungkidul Selenggarakan Kerjurkab Drumband
-
Pendidikan4 hari yang lalu
Puluhan Tarian Nusantara Ditampilkan dalam Panen Karya SMK Negeri 3 Yogyakarta
-
Politik1 minggu yang lalu
Bacalon Bupati Bantul Ali Rasyid Ikuti Syawalan Bersama Ratusan Pengusaha Konsultan INKINDO DIY
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Dua Bacalon Bupati Bantul Ali Rasyid dan Abdul Halim Hadiri Agenda HIPMI BANTUL ‘Ngobrol Bareng Bupati Bantul