fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Ratusan Rumah Rusak Akibat Banjir dan Tanah Longsor Siklon Cempaka, 80 KK Harus Direlokasi

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Bencana banjir besar yang terjadi sebagai dampak siklon cempaka pada akhir November 2017 lalu berdampak cukup besar terhadap kerusakan infrastruktur. Berdasarkan data yang masuk ke Badan Penanggunalangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, tercatat sedikitnya 150 rumah mengalami rusak berat, 94 rumah rusak sedang, sedangkan 158 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan. Dari jumlah tersebut, puluhan diantaranya diputuskan harus direlokasi lantaran menempati lahan yang rawan terjadi bencana susulan.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul, Sutaryono mengatakan, berdasarkan survei yang dilakukan di lapangan, dari ratusan rumah yang mengalami kerusakan akibat bencana banjir dan tanah longsor tersebut, ada 80 rumah yang penghuninya harus direlokasi. Rumah warga masyarakat tersebut dinilai berdiri di lahan yang rawan terjadi longsor susulan sehingga membahayakan nyawa penghuninya.

Berita Lainnya  Negosiasi Alot, Warga Siyono Wetan Tolak Rencana Penggunaan Gedung PDHI Jadi Lokasi Isolasi

Adapun rumah-rumah yang harus direlokasi tersebut berada di 2 kecamatan yaitu di Nglipar dan Gedangsari. BPBD Gunungkidul telah mengusulkan kepada pemerintah terkait rencana relokasi tersebut. Sejumlah opsi mengenai lokasi relokasi sendiri masih terus digodog, termasuk penggunaan SUltan Ground, tanah kas desa ataupun tanah mandiri.

“Rekomendasi kita adalah segera dilakukan relokasi karena lahan rumah-rumah tersebut sangat berbahaya dan tidak lagi layak untuk ditempati,” terang Sutaryono, Senin (08/01/2018) siang.

Pada tahun 2018 ini, pihak BPBD Gunungkidul disebut Sutaryono masih disibukan untuk melakukan penanganan pasca bencana. Saat ini, pihaknya memberlakukan tahap rehabilitasi dan pada Maret 2018 mendatang akan dilanjutkan dengan tahap rekonstruksi.

Ia menambahkan , Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah mengajukan anggaran sebesar 67 miliar kepada pemerintah pusat untuk mendanai pembangunan infrastruktur yang rusak akibat banjir dan tanah longsor. Di Gunungkidul sendiri, terjangan banjir dan tanah longsor tak hanya merusak rumah warga namun juga infrastruktur penunjang lainnya seperti jembatan dan yang lainnya.

Berita Lainnya  Ratusan Hektar Lahan Tak Subur di Gunungkidul Beralih Fungsi, Dinas Pertanian : Soal Ketahanan Pangan Kita Selalu Surplus

“Untuk sebagian sudah ada yang dibangun dari anggran tak terduga dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat,” beber dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul Eddy Praptono menyebut, banjir bandang yang disebabkan siklon Badai Cempaka merusak tiga jembatan gantung di aliran Sungai Oya. Tiga jembatan ini meliputi jembatan gantung Jeruklegi, Desa Katongan, Nglipar; Jembatan Gantung Jelok, Desa Beji, Patuk dan jembatan gantung Wonolagi di Desa Ngleri, Playen.

DPUPRKP sudah mengajukan ke Pemerintah Pusat agar membantu dalam proses pemulihan. Hanya saja, lanjut Eddy, permohonan tersebut belum disetujui karena masih harus menunggu persetujuan dari kementrian.

"Untuk Jembatan Bonjing yang juga rusak sudah diperbaiki oleh Satker pemerintah pusat, sekarang sudah hampir jadi," ucapnya

Berita Lainnya  Bantah Tudingan Penggelapan Aset JJLS, Kades Nglindur: Itu Untuk Pembangunan Kios Kuliner

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler