Pendidikan
Banyak Generasi Muda Terpedaya Handphone, Rektor UMY: Bentuk Keterjajahan Informasi
Jogja, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Gunawan Budiyanto prihatin terhadap kondisi generasi muda yang banyak terperdaya oleh handphone. Menurutnya, handphone bukanlah pertanda modernitas melainkan merupakan sebuah bentuk keterjajahan informasi.
Dijelaskan Gunawan, zaman ini merupakan zaman di mana informasi yang sudah sangat melimpah. Fakta-fakta objektif seringkali tidak lagi menjadi dasar utama dalam membentuk opini publik. Bahkan ia mengamati, salah satu ciri akhir dari dunia ini adalah orang menjadi kebingungan membedakan antara yang benar dan yang salah.
“Anak-anak sekarang percaya kalau ayam kakinya empat karena mereka setiap hari di cekoki dengan berita ayam kakinya empat, sehingga bagi yang mengatakan ayam itu kakinya dua, disalahkan. Ini yang namanya post-truth,” katanya Sabtu (4/5/2024).
Gunawan mengungkapkan, post-truth adalah suatu era di mana kebohongan dapat menyamar menjadi kebenaran dengan cara memainkan emosi dan perasaan netizen.
“Yang sekarang bapak-ibu pegang (informasi) sebagai sebuah kebenaran itu adalah kebenaran yang palsu, kebenaran yang dipalsukan. Post-Truth itu kalau bahasa Jawa-nya, pembenaran. Beda dengan the truth, itu kebenaran,” tandasnya.
Lebih lanjut, Gunawan mengatakan, fenomena post-truth ini dapat membuat manusia menjadi bodoh. Bahkan sekarang ini telah banyak ustad jadi-jadian, syekh atau gus mengaku habib tanpa keabsahan yang jelas.
“Jadi handphone itu bukan pertanda modernitas kehidupan, handphone itu adalah bentuk keterjajahan informasi. Oleh karenanya Muhammadiyah kalau tidak masuk ke sini, kalah. Siapa yang memberikan informasi, itu yang menang,” ungkapnya.
Gunawan meminta kepada para guru-guru dan masyarakat untuk dapat menyiapkan generasi muda menjadi generasi yang siap bertanding, sehingga generasi muda saat ini tidak menjadi generasi instan yang mudah dimanja oleh berbagai fasilitas dan informasi. Sebab rusaknya generasi dapat disebabkan oleh orang tua yang tidak bisa mengendalikan arus informasi yang didapatkan oleh anak/ siswa melalui handphone.
Ia juga mengingatkan kepada orangtua untuk menjaga generasi muda agar tidak termakan oleh isu sekuler, karena jika hal itu terjadi, maka generasi muda nantinya akan menjadi generasi zonk, generasi kosong-kosongan.
“Bapak ibu jangan pernah mencetak robot, harus mencetak murid yang tangguh, punya kepribadian Islam dan tidak manja, yang mengajarkan pengetahuan bagaimana cara untuk bertahan hidup,” pungkasnya. (Ken).
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Video Syur Sang Ketua Beredar, Tim 01 Tegaskan Tetap Solid Menangkan Endah-Joko
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Skandal Video Syur Pimpinan DPRD Makin Meluas, Puluhan Orang Geruduk Kantor Dewan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Lanjutkan Proyek Penataan Wajah Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
15 Hari Pasca Pengetatan Miras di Gunungkidul, Petugas Sita Ribuan Botol Minuman Siap Edar
-
Politik1 minggu yang lalu
Mengejutkan, Heri Nugroho Mundur Dari Ketua DPD Golkar Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Dua ASN Yang Dipecat Bupati Atas Skandal Perselingkuhan Diaktifkan Kembali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ini Desain Indah Alun-alun Wonosari, Pembangunan Dilanjutkan Tahun Depan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keputusan Kontroversial Plt Bupati Aktifkan ASN Yang Dipecat Karena Perselingkuhan, Ini Respon Sunaryanta
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan Dengan Mahmud Ardi Widanta, Pengusaha Nikel Yang Nyalon Wakil Bupati Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Gunungkidul City Run and Walk 2024, Suguhkan Track dan Suasana Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Terlibat Perkelahian di JJLS, 7 Remaja dari Bantul Diamankan Petugas
-
Politik2 minggu yang lalu
Paslon Hero-Pena Gelar Kampanye Terbuka, Libatkan Anak Muda dalam Program